Keterwakilan perempuan di parlemen masih belum optimal

id Susna Sudarti, Keterwakilan perempuan, parlemen, mengalami peningkatan, Badan Pemberdayaan Perempuan

Keterwakilan perempuan di parlemen masih belum optimal

Suasana Rapat DPRD Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/Susilawati/16)

Palembang (Antarasumsel.com) - Keterwakilan perempuan di parlemen hingga saat ini masih belum optimal, karena itu pada Pemilu 2019 diharapkan jumlahnya mengalami peningkatan.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Selatan, Susna Sudarti menyampaikan hal itu pada musyawarah luar biasa Pimpinan Wilayah Kaukus Perempuan Politik Indonesia Sumsel di Palembang, Kamis.

Menurut dia, pada tingkat provinsi Sumsel saja masih sekitar 17 persen dan yang paling rendah di Kabupaten Ogan Ilir.

Ia mengatakan, sesuai dengan aturan KPU sudah menyediakan keterlibatan perempuan dalam pengurus partai politik 30 persen, tetapi kenyataannya belum tercapai di Sumsel.

Oleh karena itu, diharapkan pada Pemilu 2019 bisa terwujud, karena dengan banyaknya keterwakilan perempuan di DPRD tentunya dapat membantu dalam menjalankan tugas sehari-hari, katanya.

Sementara Mandataris Pimpinan Wilayah Kaukus Perempuan Politik Indonesia (PW KPPI) Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati menyatakan, dengan adanya PW KPPI itu diharapkan perempuan bersatu dalam satu wadah sehingga bisa lebih maju pada tahun 2019 dari yang ada sekarang.

Ia menuturkan, di DPRD Sumsel ada 75 anggota dewan dan hanya 12 orang perempuan dan satu orang cuti sehingga ada 11 orang dan ini tentunya masih kurang.

Ia berharap, kaum perempuan bisa maju khususnya di legislatif kuota 30 persen itu tidak hanya saat pencalonan, tetapi di legislatif.

"Saya ingin di Sumsel nanti bisa juga dibentuk KPPI di kabupaten dan kota," kata Anita yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel tersebut.

Sementara Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat KPPI, Dwi Septiawati berharap, kuota 30 persen perempuan di legislatif bisa terpenuhi pada pemilu mendatang.