Polda Sumsel turunkan 7.000 personel Operasi Ramadniya

id operasi ramadniya, operasi, mudik, lebaran, polda sumsel

Polda Sumsel turunkan 7.000 personel Operasi Ramadniya

Kapolda Sumsel bersama Gubernur Sumsel, Pangdam Sriwijaya berbincang bincang seusai upacara HUT Bhayangkara di Mapolda Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/16/Yudi Abdullah)

...Khusus di sepanjang jalur lintas timur dan tengah Sumatera disiapkan 94 pos pengamanan dan tempat istirahat bagi pengemudi...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menurunkan 2/3 kekuatan atau sekitar 7.000 personel di pusat keramaian dan jalur mudik Hari Raya Idulfitri 1437 Hijriah dalam Operasi Ramadniya 2016 ini.

"Khusus di sepanjang jalur lintas timur dan tengah Sumatera dalam provinsi ini yang tergolong rawan tindak kejahatan serta kemacetan lalu lintas disiapkan 94 pos pengamanan dan tempat istirahat bagi pengemudi," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Djarod Padakova, di Palembang, Jumat.

Dia menjelaskan, seluruh personel yang terlibat dalam operasi pengamanan dan kemanusiaan Ramadan dan Hari Raya (Ramadniya) yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah hukum Polda Sumsel, sekarang ini terus berupaya menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat sebagaimana biasanya.

"Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan melakukan persiapan merayakan hari besar keagamaan umat muslim itu dan mudik lebaran di jalan lintas Sumatera wilayah provinsi ini, pihaknya didukung personel gabungan dari TNI dan instansi terkait lainnya," ujarnya.

Dia menjelaskan, personel gabungan yang terlibat dalam Operasi Ramadniya disiagakan di sejumlah titik rawan dengan mendirikan pos pelayanan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, personel yang disiagakan diminta melakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan fungsi intelijen dan babinkamtibmas di lapangan untuk mengetahui dinamika dan perkembangan situasi di masyarakat.

Dengan adanya aparat keamanan dan instansi terkait di tengah-tengah masyarakat yang sedang memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi, diharapkan dapat mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di kawasan permukiman penduduk, pasar tradisional, pusat pertokoan, dan jalur mudik lebaran, kata dia pula.