Palembang (ANTARA Sumsel) - PT Pupuk Sriwidjaja yang berkantor pusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan, tidak hanya memasok pupuk urea untuk kebutuhan pertanian dan perkebunan, tetapi juga untuk kegiatan sejumlah industri di dalam negeri.
"Pupuk urea tidak hanya untuk menunjang kegiatan pertanian dan perkebunan, tetapi juga digunakan untuk industri seperti pabrik kayu lapis dan interior mobil," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Sulfa Ghanie, di Palembang, Kamis.
Menurut dia, dalam lima bulan terakhir pihaknya telah memasok pupuk urea ke sejumlah industri sekitar 50.000 ton atau rata-rata setiap bulannya 10.000 ton urea.
Penjualan pupuk urea untuk kebutuhan industri tersebut merupakan salah satu kegiatan pemasaran pupuk urea secara komersial untuk meningkatkan pendapatan PT Pusri yang mendapat tugas dari negara menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani.
Berdasarkan penugasan negara, pihaknya wajib memenuhi kebutuhan pupuk urea petani di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika kebutuhan petani di provinsi tersebut bisa dipenuhi dengan baik dan terdapat kelebihan produksi, PT Pusri diizinkan untuk melakukan kegiatan pemasaran secara komersil seperti penjualan ke perusahaan perkebunan swasta, industri, bahkan melakukan ekspor, katanya.
Dia menjelaskan, kegiatan pemasaran pupuk secara komersil itu akan terus ditingkatkan guna memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring adanya tambahan satu pabrik baru proyek rivitalisasi pabrik tertua yang dibangun sejak 1974.
"Saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan luar negeri," ujar Sulfa.