Semarang (ANTARA) - Pengamat pendidikan Universitas PGRI Semarang (Upgris) Ngasbun Egar menilai penerapan kembali ujian nasional (UN) boleh saja, tetapi jangan membawa sistem yang lama.
"UN bisa saja dilaksanakan lagi, tapi jangan mengulang kelemahan UN lalu," katanya di Semarang, menanggapi wacana penerapan kembali UN oleh KementerianPendidikan Dasar dan menengah (Kemendikdasmen), Jumat.
Menurut dia, pemerintah sebagai pengambil kebijakan berhak untuk melakukan evaluasi sistem pendidikan yang berjalan, termasuk melalui pelaksanaan UN.
Namun, kata dia, harus diingat bahwa sistem penyelenggaraan UN dulu memiliki sejumlah kelemahan yang kemudian disikapi dengan penghapusan UN.
Kalaupun mau diterapkan lagi, mantan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang itu mengatakan tentunya harus ada kajian untuk memastikan kelemahan-kelemahan sistem yang dulu tidak terulang.
"Pertama, jangan menjadikan UN sebagai penentu utama kelulusan siswa. Kalaupun jadi salah satu penentu boleh saja, tetapi persentasenya kecil," katanya.
Berita Terkait
Pemkab OKU Timur promosikan Kain Bidak di kancah nasional
Kamis, 21 November 2024 13:25 Wib
Pembangunan terminal LPG bantu ketahanan energi nasional
Jumat, 8 November 2024 16:24 Wib
Palembang terbaik kedua nasional penyelenggara simpul jaringan
Selasa, 5 November 2024 10:22 Wib
PLN Baturaja pasang baru listrik gratis untuk warga prasejahtera
Kamis, 31 Oktober 2024 18:30 Wib
DKR Sumsel lakukan gerakan kolektif sukseskan proyek nasional makanan bergizi
Kamis, 31 Oktober 2024 0:31 Wib
Museum sebaiknya punya program untuk anak dan orang tua
Selasa, 29 Oktober 2024 13:23 Wib
Onic Miracle raih gelar juara Liga 1 EsportsNasional 2024
Senin, 28 Oktober 2024 12:32 Wib
Hari Santri Nasional di Banyuasin
Sabtu, 26 Oktober 2024 10:09 Wib