Penerapan kembali UN jangan bawa sistem lama

id ujian nasional, penerapan kembali UN, penerapan ujian nasional, mendikdasmen, menteri pendidikan dasar dan menengah, sek

Penerapan kembali UN jangan bawa sistem lama

Sejumlah siswa mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer Nasional (ANBK) di SDN. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/Spt.

Kedua, kata dia, UN jangan hanya menjadi ujian untuk mengukur sebagian dari kompetensi siswa, yakni kognitif atau pengetahuan, melainkan harus kompetensi secara utuh dan menyeluruh.

"Kompetensi siswa kan ada tiga, yakni pengetahuan atau kognitif, kepribadian atau sikap, dan keterampilan. Nah, UN kan selama ini hanya mengukur kognitifnya saja," katanya.

Apabila UN hanya sebatas mengukur aspek kognitif, kata Ngasbun, tujuan penyelenggaraan pendidikan menjadi dikerdilkan, sehingga UN harus mampu mengukur secara menyeluruh.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti mengatakan bahwa wacana pengembalian pelaksanaan UN di tingkat sekolah dasar dan menengah masih dalam tahap pengkajian hingga menjelang awal tahun ajaran.

Menurut dia, pihaknya tidak mungkin melakukan perubahan di tengah tahun ajaran yang sedang berjalan, sehingga meminta masyarakat untuk sabar menunggu hingga menjelang awal tahun ajaran.

Ia mengatakan pihaknya juga akan mendengarkan terlebih dahulu masukan dan aspirasi dari kalangan pemerintah daerah, masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan sekaligus pengguna jasa layanan pendidikan, pakar, bahkan para jurnalis terkait kelebihan dan kekurangan kebijakan tersebut.

Selain wacana pengembalian pelaksanaan UN, kata dia, kebijakan lain yang juga masih dalam tahap pengkajian adalah mengenai sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan jalur zonasi, serta keberlanjutan Kurikulum Merdeka Belajar.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat: Penerapan kembali UN jangan bawa sistem lama