Menkopolhukam: Indonesia terbuka keterlibatan asing tanggulangi asap

id menkopolhukam, kabut asap, keterlibatana sing, asing, tim negara asing bantu padamkan kebakaran lahan, tanggulangi bencana asap

Menkopolhukam: Indonesia terbuka keterlibatan asing tanggulangi asap

Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan memberikan keterangan pers kepada wartawan di Palembang. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Kita terbuka keterlibatan asing, mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan mulai ada tim dari sejumlah negara yang datang ke Palembang untuk membantu melakukan pemadaman...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan Indonesia terbuka untuk keterlibatan negara asing dalam penanggulangan bencana kabut asap di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

"Kita terbuka keterlibatan asing, mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan mulai ada tim dari sejumlah negara yang datang ke Palembang seperti dari Malaysia, Singapura, Australia, dan Tiongkok untuk membantu melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Sumatera Selatan," kata Menkopolhukam didampingi Gubernur Sumsel Alex Noerdin seusai melakukan pemantauan dari udara menggunakan helikopter dan peninjauan kebakaran lahan gambut di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat.

Menurut dia, dengan dukungan dari sejumlah negara sahabat, diharapkan penanggulangan kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan pada kondisi cuaca ekstrem musim kemarau tahun ini dapat lebih cepat.

Tim negara asing yang membantu penanggulangan bencana kabut asap, dalam melakukan aktivitas pemadaman api berada di bawah pengendalian Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel yang dipimpin Komandan Korem 044 Garuda Dempo Kolonel Inf Tri Winarno, katanya.

Dia menjelaskan, bantuan dari negara asing sangat diharapkan dalam bentuk peralatan pemadaman kebakaran lahan melalui udara.

Berdasarkan hasil pemantauan dan peninjauan kebakaran lahan di wilayah Sumsel terutama Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terdapat paling banyak titik panas (hotspot), tampak terjadi kebakaran lahan di mana-mana baik lahan milik rakyat maupun perusahaan perkebunan kelapa sawit dan hutan tanaman industri (HTI).

Melihat kondisi banyaknya titik kebakaran lahan dan lokasinya sulit dijangkau oleh petugas instansi pemerintah daerah, dan personel TNI/Polri yang diperbantukan tergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel, disimpulkan upaya pemadaman api yang efektif untuk percepatan penanggulangan bencana kabut asap yang telah mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat itu dengan mengoptimalkan operasi pemadaman melalui udara (water bombing).

Untuk mengoptimalkan pemadaman melalui udara, pihaknya akan mengupayakan penambahan helikopter dan pesawat yang memiliki kemampuan mengangkut air dengan kapasitas yang lebih besar dari yang dioperasikan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel beberapa bulan ini.

"Saya akan mengusahakan mendatangkan satu atau dua pesawat Rusia yang mampu mengangkut 15 ton air dan melakukan pengeboman air pada titik kebakaran lahan yang akurat," ujarnya.

Upaya penanggulangan kabut asap perlu dilakukan lebih optimal lagi, karena jika melihat masih tingginya jumlahnya titik panas di wilayah Sumsel yang berdasarkan data pada hari ini (9/10) mencapai 450 titik atau meningkat dari sebelumnya pada 7 Oktober 2015 tercatat 239 titik panas dan hujan baru akan terjadi

pada minggu pertama bahkan kedua November 2015, masyarakat bisa lebih lama lagi menanggung penderitaan akibat asap.

Dengan berbagai upaya penanggulangan bencana kabut asap yang dilakukan pemerintah daerah dan pusat sekarang ini dan adanya bantuan negara asing, diharapkan permasalahan asap yang dialami masyarakat Sumsel dan beberapa provinsi di Sumatera dan Kalimantan dapat segera berakhir, ujar Luhut.