Konsolidasi nasional MHI di Palembang tak bicarakan dukungan capres

id mhi, konsolidasi nasional, tak bicarakan dukungan kepada capres, netral, mhs sumsel, mahasiswa hijau indonesia

Konsolidasi nasional MHI di Palembang tak bicarakan dukungan capres

Presiden MHI Sumsel Dedek Chaniago. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Konsolidasi Mahasiswa Hijau Indonesia (MHI) tidak bicara dukung mendukung capres, melainkan fokus membangun gerakan mahasiswa hijau untuk keadilan ekologi dan SDA...
Palembang (ANTARA Sumsel) -  Konsolidasi nasional mahasiswa aktivis lingkungan yang tergabung dalam Mahasiswa Hijau Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan yang dijadwalkan berlangsung pada 3 - 4 Juni 2014 tidak akan membicarakan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden.
   
"Konsolidasi  Mahasiswa Hijau Indonesia (MHI)  tidak bicara dukung mendukung capres, melainkan fokus membangun gerakan mahasiswa hijau untuk keadilan ekologi dan Sumber Daya Alam (SDA)," kata Presiden MHI Sumatera Selatan Dedek Chaniago di Palembang, Selasa.
   
Dia menjelaskan, konsolidasi nasional MHI dengan tema "Pertemuan Tanah Hijau" itu bertujuan untuk mengonsolidasikan gerakan yang peduli terhadap lingkungan hidup dalam sebuah bingkai gerakan mahasiswa hijau.
   
"Kami telah mengantisipasi kemungkinan pembahasan melebar ke arah dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Hatta atau Jokowi-Jusuf Kalla  yang akan bersaing pada Pemilu Presiden 9 Juli 2014 dengan membuat komitmen tidak menyinggung masalah politik dalam rapat," ujarnya.
   
Dengan konsolidasi atau pertemuan mahasiswa peduli lingkungan hidup secara nasional tersebut, diharapkan mampu menjawab berbagai persoalan yang ada saat ini dan menjadi cita–cita bersama terwujudnya kelestarian lingkungan hidup.
   
Untuk membahas berbagai persoalan terkait lingkungan hidup, dalam konsolidsi nasional itu akan digelar dialog terbuka "Perspektif Gerakan Hijau Untuk Indonesia" dengan menghadirkan sejumlah pembicara aktivis lingkungan dari pusat dan lokal.
   
Pembicara yang menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam dialog terbuka bersama aktivis lingkungan MHI selama dua hari itu yakni Ketua DPP Sarekat Hijau Indonesia (SHI) Chairilsyah, Direktur Eksekutif Nasional Walhi Abet Nego Tarigan, Sekjen Konsorsium Pembaharuan Agraria Iwan Nurdin, Sekjen Serikat Petani Sriwijaya Anwar Sadat, katanya.
   
Menurut dia, MHI dilahirkan atas kegelisahan gerakan hijau tentang semakin tingginya laju kerusakan di muka bumi ini yang mengakibatkan bencana ekologis dan kesengsaraan bagi rakyat.
   
Selain itu karena rendahnya kepedulian serta apatisnya partisipasi mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menahan laju kerusakan lingkungan hidup serta bencana ekologis.
   
Pergerakan mahasiswa mesti dijaga dan diperbaharui sedemikian rupa sebab di dalam paham mahasiswa itu sendiri mengakar bersama paham akademis yang selalu bersifat tidak baku dan akan terus menerus mengalami perubahan layaknya dialektika idealisme hegel atau materialisme dialektika.
   
Sementara mengenai peserta yang hadir dalam konsolidasi nasional itu yakni ratusan aktivis lingkungan dari berbagai daerah di Sumsel dan perwakilan 10 wilayah MHI seperti dari Lampung , Bandung, Jakarta, Sulawesi, Jambi, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, Banten, dan Kalimantan Barat, kata Dedek.