Program "helm" dorong perempuan pimpin perguruan tinggi

id perguruan tinggi, mahasiswa

Program "helm" dorong perempuan pimpin perguruan tinggi

Ilustrasi.(Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Sementara mayoritas pimpinan di institusi pendidikan tinggi dijabat oleh pria, penting untuk menggarisbawahi bahwa jumlah murid perempuan lebih banyak dibandingkan murid pria.....
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Program "Higher Education Leadership and Management" (HELM) mendorong perempuan Indonesia yang berkecimpung di perguruan tinggi untuk maju sebagai pemimpin di institusi-institusi pendidikan tinggi.

"Sementara mayoritas pimpinan di institusi pendidikan tinggi dijabat oleh pria, penting untuk menggarisbawahi bahwa jumlah murid perempuan lebih banyak dibandingkan murid pria. Maka program HELM berupaya memperkuat potensi dan pengembangan diri perempuan melalui kegiatan Kepemimpinan Perempuan," kata pimpinan USAID/HELM Kristen Potter di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut dia sampaikan pada acara "Pertemuan Rangkuman Kepemimpinan Perempuan di Perguruan Tinggi" yang diselenggarakan oleh United States Agency International Develompment (USAID).

Dia menjelaskan tujuan kegiatan itu adalah untuk memberi dukungan lebih agar para perempuan dapat meruntuhkan berbagai hambatan untuk menjadi pemimpin, baik hambatan karena nilai sosial, struktur, budaya, atau pribadi yang menghalangi perkembangan personal maupun profesional.

Acara pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan dari 25 perguruan tinggi dari berbagai wilayah Indonesia yang menjadi mitra USAID/HELM. Pada kesempatan itu, masing-masing institusi mempresentasikan implementasi rencana kerja terkait upaya peningkatan kapasitas peran perempuan di perguruan
tinggi.

"Kami bangga dengan antusiasme para peserta yang telah mengambil langkah pertama mereka dengan penuh percaya diri untuk meningkatkan peran perempuan di pendidikan tinggi," ujarnya.

Dalam acara itu, para peserta membuat poster yang mengilustrasikan capaian dan kegiatan inspiratif untuk mendukung kepemimpinan perempuan yang diselenggarakan oleh masing-masing institusi pendidikan tinggi yang telah menjadi mitra USAID/HELM.

Program HELM dirancang oleh USAID Indonesia atas kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) guna memperkuat kapasitas kepemimpinan dan memperbaiki manajemen institusi pendidikan tinggi.

Sebagai proyek pendidikan selama lima tahun, menurut kristen, HELM memberikan bantuan teknis, pelatihan, dan dukungan lainnya untuk memperkuat kapasitas sektor pendidikan tinggi dengan fokus pada empat pilar manajemen yang telah dipilih bersama DIKTI, yaitu administrasi umum dan kepemimpinan, manajemen keuangan, penjaminan mutu, serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di perguruan tinggi.

"Empat pilar manajemen itu merupakan kesatuan dengan manajemen mutu dan penting untuk mendukung prestasi mahasiswa agar sukses membangun karier dalam lingkungan kerja yang cepat berubah," katanya.

Sementara itu, Nuzul Asmilia dari Universitas Syiah Kuala, salah satu peserta lokakarya USAID/HELM mengenai Kepemimpinan Perempuan pada Februari lalu, mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan kiat mewujudkan potensi diri seutuhnya.

"Lokakarya ini mendukung saya untuk lebih percaya diri dan memperluas wawasan. Saya telah mengajukan diri sebagai kandidat untuk posisi yang lebih tinggi dan kini saya menjabat sebagai Ketua Program Studi diploma III di fakultas kedokteran hewan," kata Nuzul.