Hal ini karena meski curah hujan berkurang, tetapi nyamuk aedes aegypti, si pembawa virus dengue, masih bisa berkembang biak.
Kurangnya air mengalir selama musim kemarau dapat menciptakan banyak genangan yang sering luput dari perhatian warga. Kaleng, botol dan bak bekas dapat menjadi sarang ideal bagi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
Adapun data kasus DBD khususnya di DKI Jakarta pada Juni ini tercatat sebanyak 622 kasus atau lebih rendah dari kasus pada April dan Mei lalu. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pada Maret, data kasus DBD sekitar 2.200 kasus, lalu naik menjadi 3.164 kasus pada April dan 3.019 kasus pada Mei.
"Maret kan 2.200-an, April 3.164, Mei sudah mulai turun masih 3.019, Juni sampai hari ini di 622. Mudah-mudahan trennya turun," ujar dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Praktisi kesehatan ingatkan pasien DBD harus segera ditangani
Berita Terkait
Dinkes Sumsel antisipasi lonjakan kasus DBD
Rabu, 20 November 2024 6:03 Wib
Dinkes Sumsel hadirkan program kawasan bebas jentik di sekolah
Jumat, 15 November 2024 19:30 Wib
Dinkes OKU imbau warga waspada DBD di musim penghujan
Senin, 11 November 2024 20:30 Wib
Hingga November 2024, Dinkes Sumsel deteksi 5.243 kasus DBD
Jumat, 8 November 2024 9:01 Wib
Pj Wako Palembang ingatkan warga tingkatkan PHBS di musim hujan
Kamis, 7 November 2024 20:00 Wib
Memahami fase perjalanan klinis DBD bantu selamatkan nyawa
Selasa, 16 Juli 2024 10:49 Wib
Dinkes Palembang gelar fogging gratis
Jumat, 12 Juli 2024 20:30 Wib
Kiat jaga kesehatan ketika memasuki masa pancaroba
Minggu, 7 Juli 2024 18:58 Wib