Washington (ANTARA) - Pemerintah Presiden AS Joe Biden menyampaikan keprihatinan atas pembunuhan seorang ibu dan anak perempuannya di satu-satunya Gereja Katolik di Gaza, oleh seorang penembak jitu Israel.
“Kami telah menyampaikan keprihatinan kami mengenai insiden ini kepada pemerintah Israel mengenai perlunya mereka yang terluka untuk dapat dievakuasi dengan aman, sehingga mereka dapat menerima perawatan medis yang sesuai,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan pada Senin (18/12).
Kirby menegaskan kembali pandangan Washington bahwa Israel bisa melakukan lebih banyak upaya untuk melindungi warga sipil di Gaza ketika perang terus berlanjut.
Namun, menurut dia, AS belum melihat bukti bahwa Israel telah "membantai orang-orang tak bersalah" sebagai tujuan perang dan kebutuhan operasi taktis mereka.
“Sekarang yang terjadi adalah orang-orang terbunuh, orang-orang terluka. Kami mengakui hal itu, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa itu adalah bagian dari tujuan perang mereka,” ujar Kirby.
Seorang penembak jitu Israel pada Sabtu (16/12) membunuh seorang ibu dan putrinya serta melukai tujuh orang lainnya yang berlindung di Paroki Keluarga Suci Gaza, menurut Patriarkat Yerusalem.
Berita Terkait
118 narapidana kabur usai guyuran hujan deras
Jumat, 26 April 2024 16:25 Wib
Seorang ibu selamatkan balitanya dari serangan macan tutul
Kamis, 25 April 2024 16:18 Wib
Liga Arab desak DK PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
Kamis, 25 April 2024 14:56 Wib
Inggris sebut perlu sistem pertahanan udara mirip kubah besi Israel
Kamis, 25 April 2024 11:30 Wib
Prabowo: Di dalam atau luar pemerintahan, kita berjuang untukrakyat
Rabu, 24 April 2024 19:15 Wib
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib