Sumsel deflasi 0,01 persen Februari 2022 dipicu penurunan harga makanan

id sumsel,sumsel deflasi,inflasi,bps,bps sumsel ,laju inflasi

Sumsel deflasi 0,01 persen Februari 2022 dipicu penurunan harga makanan

Pedagang telur ayam di Pasar Perumnas Palembang. (ANTARA/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan mengalami deflasi 0,01 persen pada Februari 2022 dipengaruhi oleh penurunan harga makanan, minuman dan tembakau.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sumsel Sukerik di Palembang, Rabu, mengatakan kondisi ini sejalan dengan perkembangan harga di tingkat nasional yang juga mengalami deflasi 0,02 persen.

“Makanan, minuman, dan tembakau andil pada inflasi Februari 2022 hingga minus 0,20 persen, sedangkan 10 kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan harga,” kata Sukerik.

BPS mencatat terdapat tiga komoditas yang mengalami deflasi cukup tajam pada Februari yakni ayam ras 11,21 persen, telur ayam ras 17,0 persen dan minyak goreng 8,53 persen.

“Jadi perlu mewaspadai untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau karena terjadi pergerakan sedikit saja, sudah berpengaruh terhadap inflasi dan deflasi di Sumsel,” kata dia.

Sementara kelompok pengeluaran lain di antaranya, pakaian, alas kaki, perumahan, listrik, air,  dan bahan bakar rumah tangga, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kesehatan, transportasi, komunikasi, rekreasi, pendidikan, penyediaan makanan dan minuman restoran hingga perawatan pribadi mengalami kenaikan harga.

Secara inflasi tahun kalender 2022 (Februari 2022 terhadap Desember 2022) maka Sumsel mengalami inflasi 0,92 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (Februari 2022 terhadap Februari 2021) mengalami inflasi 2,41 persen.

Sedangkan dua kota yang dicatat perkembangan harganya, yakni Palembang dan Lubuk Linggau diketahui bahwa angka ini juga sejalan, yang mana Palembang mengalami deflasi 0,01 persen dan Lubuk Linggau 0,05 persen.