Dinkes Sumsel belum menemukan kejadian berat pascaimunisasi COVID-19

id vaksinasi, suntik vaksin, pelayanan vaksinasi, reaksi setelah suntik vaksin, imu,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Dinkes Sumsel belum menemukan  kejadian berat pascaimunisasi COVID-19

Pelayanan vaksinasi COVID-19 (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Tim Dinas Kesehatan Sumatera Selatan bersama jajaran belum menemukan kejadian ikutan setelah pelaksanaan imunisasi (Kipi) yang berat selama  pelayanan vaksinasi massal COVID-19.

"Pelayanan vaksinasi COVID-19 di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota ini sejak pertengahan Januari 2021 hingga kini berjalan dengan baik dan belum ada kasus Kipi berat yang dialami masyarakat," kata Kasi Survailens dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri di Palembang, Selasa.

Menurut dia, masyarakat yang mendapat vaksinasi COVID-19 diakui ada yang mengalami efek samping atau kejadian ikutan setelah disuntik vaksin baik produksi Sinovac atau Pfizer, namun hanya bersifat ringan.

Efek samping atau reaksi setelah vaksinasi yang dikeluhkan masyarakat seperti nyeri pada lengan di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, dan demam.

"Sejauh ini vaksinasi COVID-19 cukup aman, tim Dinkes Sumsel belum menemukan kejadian berat setelah vaksinasi COVID-19," ujarnya.

Meskipun belum ditemukan kasus kipi berat, pihaknya terus melakukan evaluasi pelayanan vaksinasi kepada masyarakat sehingga bisa diantisipasi dengan cepat jika terjadi gangguan kesehatan masyarakat.

Tm independen kajian kejadian setelah imunisasi mulai dari kelompok kerja, komisi daerah, dan komisi nasional hingga kini masih terus bekerja melakukan pengawasan di lapangan sehingga pelayanan vaksinasi COVID-19 sesuai dengan tujuan dan target yang diharapkan, kata Yusri.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini menjelaskan capaian vaksinasi COVID-19 dosis pertama di provinsi ini hingga akhir Desember 2021 secara keseluruhan 76,80 persen atau melampaui target minimal 70 persen penduduk sekitar 6,3 juta jiwa.

Pelayanan vaksinasi yang telah berjalan dengan baik dan mendapat dukungan banyak pihak seperti dari TNI/Polri pada 2022 ini akan dilanjutkan sehingga kekebalan komunal (herd immunity) di Sumsel lebih maksimal, ujar Kadinkes.