Sumsel dorong petani Banyuasin tingkatkan intensitas pertanaman dua kali setahun

id banyuasin,petani banyuasin,intensitas penanaman,petani

Sumsel dorong petani Banyuasin tingkatkan intensitas pertanaman dua kali setahun

Gubernur Sumsel Herman Deru melakukan kegiatan panen raya di Banyuasin. (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong petani di sentra produksi padi Kabupaten Banyuasin untuk meningkatkan intensitas pertanaman dari satu kali menjadi dua kali dalam satu tahun.

Gubernur Sumsel Herman Deru di Banyuasin, Rabu, mengatakan peningkatan indeks pertanaman IP 100 menjadi IP 200 ini membutuhkan dukungan dari petani yang selama ini sudah terbiasa melakukan satu kali penanaman.

"Petani diharapkan tetap semangat dengan meningkatkan produktivitasnya, menggunakan benih unggul serta harus pandai dalam pengaturan pola tanam," kata Herman Deru.

Menurut dia, sudah saatnya petani juga memanfaatkan teknologi pertanian terkait tata kelola air, terutama petani di Banyuasin yang selama ini produksinya tertinggi di wilayah Sumsel.

"Pemprov Sumsel bersama dengan kementerian memberikan perhatian bahkan stimulus berupa Rp900 ribu per hektare untuk petani," kata Herman Deru.

Sementara itu, Bupati Banyuasin Askolani mengatakan Pemkab telah menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menerapkan teknologi tepat guna agar pemanfaatan lahan menjadi optimal.

"Selama ini petani hanya panen 2-3 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare, tapi sejak dikawal IPB jadi 5,5 ton GKP per hektare," kata Askolani.

Penggunaan teknologi tepat guna ini sudah terbukti di areal persawahan Kecamatan Suap Tapeh Kabupaten Banyuasin, yang mana di lahan seluas 100 hektare sudah bisa menghasilkan 5,5 ton GKP per hektare.

Melalui teknologi tepat guna ini, Kabupaten Banyuasin bisa menjadi penghasil beras terbanyak di Tanah Air, apalagi wilayah ini sudah berada di peringkat empat nasional.

Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki luas panen padi 208,598 hektare, sehingga produksi padi tercatat mencapai 905.846 ton GKG dan produksi beras sebanyak 519.684 ton pada musim tanam 2019.

Potensi ini masih bisa ditingkatkan mengingat Banyuasin memiliki luas lahan baku sawah 174.371 hektare, dengan luas tanam 2019 mencapai 213.813 hektare.

Luas tanam itu mencakup lahan pasang surut 148.658 hektare (IP 100 seluas 90.151 hektare, IP200 seluas 58.007 hektare, IP300 seluas 36 hektare) dan lahan rawa lembak 25.713 hektare (IP100 seluas 21.279 hektare, IP200 seluas 2.562 hektare).

Dengan luas panen 208.598 hektare, maka total produksi Banyuasin mencapai 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.

Banyuasin menargetkan penambahan luas tanam 213.813 hektare pada 2019, menjadi 263.368 hektare pada 2020 sehingga luas panen dan produksi akan meningkat menjadi 1.309,598 ton GKG atau setara 750.399 ton.

Untuk itu, Banyuasin akan memastikan ketersediaan pupuk, menggunakan alat mesin pertanian modern, menyediakan pestisida dan mengelola air dengan baik dengan memperbaiki saluran-saluran air, pintu-pintu air dan tanggul.

Selain itu, Pemkab Banyuasin juga mengintensifikasikan lahan produktif, perluasan lahan produksi dengan pengembangan lahan sawah baru, menyediakan sarana panen dan pasca panen yang modern seperti pengering gabah (vertical dryer) dan membangun RMU yang modern untuk menghasilkan beras berkualitas tinggi.