Balita berusia dua tahun asal Ogan Ilir meninggal akibat terinfeksi COVID-19, ini kronologinya

id Covid sumsel,bayi laki-laki meninggal akibat covid-19,bayi asal ogan ilir meninggal,covid-19,virus corona,info sumsel,gugus tugas,pasien positif covid

Balita berusia dua tahun asal Ogan Ilir meninggal akibat terinfeksi COVID-19, ini kronologinya

Ilustrasi - Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. ANTARA/Shutterstock/am.

Berdasarkan data harian Sumsel per 9 Mei, kasus sembuh masih lebih banyak yakni 49 orang, dan kasus meninggal diharapkan tidak bertambah lagi
Palembang (ANTARA) - Balita laki-laki berusia dua tahun asal Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan meninggal dunia akibat terinveksi virus corona baru atau COVID-19, sehingga dan menjadi kasus  kesembilan meninggal di wilayah itu.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan Yusri di Palembang, Sabtu, mengatakan balita yang tercatat sebagai kasus 276 di Sumsel itu telah lebih dulu meninggal dunia pada 4 Mei dan baru dinyatakan positif pada hari ini, Sabtu (9/5).

"Hasil swabnya baru keluar Jumat (8/5), jadi baru hari ini diumumkan," ujar Yusri kepada Antara.

Balita asal Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir ini meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin pada 4 Mei. Sebelum meninggal korban didiagnosis terdapat cairan pasa paru-parunya.

Menurut Yusri keluarga si balita akan diambil swabnya pada Senin (11/5) untuk mengetahui probabilitas penularannya, karena status penularan balita tersebut lokal, meski demikian pihaknya masih akan menelusuri sumber tertularnya balita.

Baca juga: Bertambah 12 kasus, Kota Lubuklinggau penyumbang positif COVID-19 terbesar kedua di Sumsel
Baca juga: Update 9 Mei: Positif COVID-19 di Sumsel bertambah 51 kasus, ini rinciannya


Di Ogan Ilir sendiri sudah ditemukan delapan kasus positif COVID-19 dengan dominasi penularan lokal, namun satu kasus (kasus 99- bayi perempuan usia empat bulan) sudah dinyatakan sembuh.

Sementara dengan meninggalnya balita tersebut, Yusri semakin menegaskan bahwa penularan COVID-19 tidak mengenal batas usia maupun jenis kelamin, selama imunitas tubuh seseorang rendah maka rentan terinfeksi, bahkan kondisinya akan semakin berat jika memiliki penyakit bawakan.

"Maka dari itu kami imbau masyarakat agar gunakan masker baik di luar rumah ataupun di dalam rumah, apalagi jika di dalam rumah itu ada bayi dan manula yang imunitas tubuhnya rendah," jelasnya.

Kasus meninggal di Sumsel per 9 Mei menjadi sembilan orang, tersebar di Kota Palembang (dua orang), serta Prabumulih, Banyuasin, OKU Timur, OKI, Musi Rawas, Ogan Ilir dan Muara Enim masing-masing satu orang.

Berdasarkan data harian Sumsel per 9 Mei, kasus sembuh masih lebih banyak yakni 49 orang, dan kasus meninggal diharapkan tidak bertambah lagi, kata dia.