Warga Mimika sekarang bisa nikmati layanan telepon seluler

id Warga Mimika sudah bisa nikmati layanan telefon seluler

Warga Mimika sekarang bisa nikmati layanan telepon seluler

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob (ANTARA/Evarianus Supar)

Timika (ANTARA) - Warga Kokonao, Distrik Mimika Barat dan sekitarnya sejak Selasa (15/10) sudah bisa menikmati layanan telepon seluler dan internet setelah Dinas Komunikasi dan Informatika Mimika bersama PT Telkomsel mengaktifkan Based Tranceiver Station/BTS Kokonao.

Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Rabu, mengatakan pengoperasian BTS Telkomsel di Kokonao sudah lama dinanti-nantikan warga di kawasan pesisir barat Mimika, sebab fasilitas itu dibangun sejak 2017.

"Tentu ini kabar menyenangkan bagi warga di Kokonao dan sekitarnya sebab sekarang mereka sudah bisa menikmati layanan telepon, pengiriman pesan singkat, maupun internetan. Mudah-mudahan hal ini membantu masyarakat dalam berbagai hal, terutama untuk kemudahan komunikasi dan informasi. BTS Telkomsel di Kokonao bisa menjangkau sampai di Kampung Ipaya dan Amar Distrik Amar," katanya.

John mengakui pengoperasian BTS Telkomsel Kokonao merupakan salah satu program prioritas dalam 100 hari kerja masa kepemimpinannya dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng sejak dilantik oleh Gubernur Papua Lukas Enembe di Timika pada 6 September lalu.

Sebelumnya, Pemkab Mimika telah membangun BTS bekerja sama dengan PT Telkomsel di Atuka, Ibu Kota Distrik Mimika Tengah dengan jangkauan sinyal bisa mencapai Kampung Timika Pantai dan Keakwa.

Pemkab Mimika sudah memiliki rencana pembangunan sarana komunikasi dan informatika di seluruh ibu kota distrik (kecamatan) yang ditargetkan baru bisa diselesaikan untuk 18 distrik pada 2023.

Tahun ini, Pemkab Mimika menargetkan menyediakan fasilitas internet dengan jaringan VSAT di 15 ibu kota distrik.

"Ke depan kami akan bangun fasilitas untuk menunjang penyebarluasan informasi dan komunikasi sampai ke semua ibu kota distrik di Mimika, baik yang ada di gunung-gunung maupun di wilayah pesisir. Ini butuh anggaran besar sehingga kami mengharapkan dukungan dari pusat dan provinsi agar layanan informasi dan komunikasi bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat Mimika sampai di pelosok-pelosok terpencil," kata John yang juga mantan Kadis Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika itu.

Beberapa ibu kota distrik yang hingga sekarang belum terjangkau layanan komunikasi dan informatika di Mimika, seperti Potowayburu (Mimika Barat Jauh), Kapiraya (Mimika Barat Jauh), Manasari (Mimika Timur Jauh), Jita, Agimuga, Jila, Hoeya, dan Alama.

Kepala Diskominfo Mimika Dionisius Mameyau mengatakan BTS Telkomsel di Kokonao yang baru diaktifkan sejak Selasa (15/10) menggunakan teknologi 2G dan LTE 4G dengan frekuensi 900 Mhz.

Secara bertahap, Pemkab Mimika akan membangun BTS lengkap dengan sarana dan prasarana pendukungnya di sejumlah distrik pesisir dan pedalaman Mimika.

"Untuk wilayah barat Mimika sementara ini kami batasi sampai di Kokonao. Selanjutnya kami akan lakukan survei ke wilayah timur mulai dari Manasari (Kampung Fanamo dan Omawita), Ohotya/Otakwa, Jita dan Agimuga. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak Telkomsel untuk membangun jaringan BTS ke wilayah timur Mimika mengingat biaya operasional untuk pengadaan dan pengoperasian BTS sangat mahal," katanya.

Ia mengatakan pembangunan sarana dan prasarana teknologi informasi di wilayah pedalaman dan pesisir Mimika tidak mungkin dilakukan oleh pihak perusahaan provider lantaran memperhitungkan untung dan rugi dari sisi bisnis.

"Tidak mungkin mereka mau bangun sarana seperti itu di pedalaman karena pasti rugi besar. Pemerintah daerah yang punya kepentingan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang harus menyiapkan sarana dan prasarana itu," katanya.

Di wilayah pegunungan Mimika, distrik yang sudah terjangkau jaringan teknologi informasi baru satu, yaitu Tembagapura, di mana seluruh tower BTS maupun jaringannya dibangun oleh PT Freeport Indonesia.

Meski demikian, sinyal telekomunikasi di wilayah itu baru sebatas di sekitaran Kota Tembagapura dan lokasi pertambangan PT Freeport, sementara di kampung-kampung sekitar, seperti Aroanop dan Tsinga sama sekali belum terlayani jaringan telekomunikasi informasi.