Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akan mengikuti saran para ulama agar tidak menemui capres nomor urut 01 Joko Widodo ataupun perwakilannya saat ini.
Hal itu, kata Slamet, agar Prabowo tetap fokus mengawal penghitungan suara C1 agar tidak terjadi kecurangan.
"Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama," kata Slamet usai Rapat Pleno BPN Prabowo-Sandi di Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Kamis.
Slamet mengatakan kalau antar-anak bangsa dan warga negara bertemu dipersilahkan saja namun saat ini sedang dalam proses pembuktian dugaan kecurangan Pemilu.
Karena itu, lanjutnya, para ulama menyarankan agar pertemuan Prabowo dan Jokowi dilakukan setelah ada keputusan resmi KPU RI.
"Karena kondisi saat ini masih sangat riskan di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," ujarnya.
Karena itu dia menyarankan agar para pendukung dan relawan BPN Prabowo-Sandi fokus mengumpulkan C1 dan mengumpulkan bukti kecurangan.
Berita Terkait
Polda kirim 5.374 personel untuk kawal Munajat Kubro 212 di Monas
Jumat, 1 Desember 2023 12:41 Wib
Peserta Reuni 212 mulai membubarkan diri
Jumat, 2 Desember 2022 10:40 Wib
212.082 orang warga Kabupaten OKU sudah divaksin COVID-19 primer
Rabu, 19 Oktober 2022 19:27 Wib
Ekspor pertanian Sumsel melejit 212 persen
Selasa, 2 Agustus 2022 18:03 Wib
Ratusan anggota Polri amankan demo di Kedubes India terkait penghinaan Nabi Muhammad
Jumat, 17 Juni 2022 14:08 Wib
Ulama 212 apresiasi Kasad Dudung bangun masjid di Makam Sunan Gunung Jati
Jumat, 27 Mei 2022 16:15 Wib
Polisi periksa puluhan orang peserta Reuni 212 dari luar Jakarta
Jumat, 3 Desember 2021 1:30 Wib
Pasukan motor trail bubarkan massa Reuni 212 di Thamrin
Kamis, 2 Desember 2021 14:17 Wib