Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan pendidikan antinarkoba tidak bisa berupa indoktrinasi, tetapi harus kekinian agar bisa mengena di kalangan generasi milenial.
"Kepala sekolah, guru dan pengurus OSIS harus aktif mencari media-media yang tepat untuk pendidikan antinarkoba kepada murid-murid," kata Unifah dihubungi di Jakarta, Rabu.
Unifah mengatakan harus ada upaya sistematis untuk penyuluhan tentang narkoba yang benar dan bahayanya. Karena itu, perlu kreativitas sekolah untuk menciptakan program penyuluhan yang sesuai bagi generasi milenial yang mengaku kekinian.
"Mungkin bisa melalui media film atau berbagai dialog. Tidak bisa lagi melalui indoktrinasi," tuturnya.
PGRI sendiri saat ini tengah membangun pusat pendidikan karakter yang akan mengembangkan inovasi dalam pembelajaran.
Unifah mengatakan masalah narkoba bukanlah sesuatu yang sederhana. Apa pun kesulitan yang dihadapi guru, mereka tetap harus melindungi murid-muridnya dari pengaruh buruk yang mengancam.
"Tidak hanya narkoba, tetapi juga korupsi, penggunaan alat elektronik, kebencian, intoleransi dan lain-lain. Harapan besar untuk melindungi anak-anak ada pada guru," katanya.
(T.D018/Yuniardi)
Berita Terkait
PGRI pastikan netralitas
Minggu, 10 Desember 2023 12:24 Wib
85,5 persen orang tua cemas anaknya kembali sekolah
Sabtu, 6 Juni 2020 13:49 Wib
PGRI: Guru harus dilihat komprehensif bukan sekedar dipidatokan
Senin, 25 November 2019 16:59 Wib
PGRI ingin pengangkatan guru honorer berkeadilan
Kamis, 24 Mei 2018 12:15 Wib
PGRI: Hari sekolah pertama asyik bagi anak
Senin, 17 Juli 2017 12:29 Wib
PGRI: Guru-murid harus dilindungi setara
Rabu, 12 Juli 2017 14:04 Wib
PGRI bantah lima hari sekolah memihak guru
Jumat, 16 Juni 2017 12:03 Wib