Cannes (Antarasumsel.com) - Tiga perempuan Indonesia yang bergelut dalam dunia perfilman melaju dan berhasil masuk Directors' Fortnight Festival Film Cannes.
Ketiganya yaitu sutradara Mouly Surya dan dua bintang film Marsha Timothy serta Dea Panendra untuk film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang dibintanginya dan diputar perdana di Festival Film Cannes.
Mengenakan Busana rancangan Sebastian Gunawan , bintang film Indonesia dalam film Marlina , Marsha Timothy dengan angunnya berjalan di carpet merah atau Red Carpet di Palais Festival Film Cannes, Selasa malam.
"Saya tidak pernah membayangkan bisa berjalan di karpet merah ," ujar istri Vino G Bastian keturunan Jerman-Batak yang lahir di Jakarta tanggal 8 Januari tahun 1979.
Kehadiran Marsha Timothy atau yang akrab disapa Caca adalah untuk ikut menyaksikan penayangan perdana film garapan Mouly Surya "Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak," yang dibintanginya dan akan diputar perdana di Directors' Fortnight Festival Film Cannes pada 24 Mei 2017.
Menurut Caca, berjalanan di karpet merah yang menjadi impian bintang film dunia tidak pernah terbayangkan olehnya bahkan bermimpi pun tidak. "beyond my expectation," ujarnya lirih.
Marsha Timothy merupakan aktris Indonesia yang profesinya bukan hanya sekedar aktris melainkan ia juga seorang bintang iklan, bintang video klip dan pemain sinetron.
Film Marlina merupakan film ke 15 yang dibintanginya diantaranya selain Ekspedisi Madewa juga Merah itu Cinta, Coklat Stroberi, From Bandung With Love, Pintu Terlarang dan Khalifah selain itu ia juga bermain sinetron Calon Bini dan Serial tv Jomblo.
Directors' Fortnight yang diselenggarakan pada Festival Film Cannes oleh Asosiasi Sutradara Film Prancis sejak 1969 telah menemukan dan mengorbitkan banyak sutradara besar seperti Werner Herzog, George Lucas, Martin Scorsese, Jim Jarmush, Michael Haneke, Spike Lee, dan Sofia Coppola.
Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak ditulis oleh Mouly Surya dan Rama Adi berdasarkan ide cerita Garin Nugroho.
Garin pertama kali menyodorkan ide cerita pada akhir 2014. Awalnya ide itu diberi judul Cerita Perempuan. Garin kemudian menawarkan pada Mouly untuk mengembangkannya jadi sebuah film. Mouly diberi kebebasan untuk meraciknya jadi film layar lebar.
Berita Terkait
Hiburan Rakyat HUT ke-22 Tahun Kabupaten Banyuasin
Minggu, 28 April 2024 21:38 Wib
Mahasiswi Indonesia raih penghargaan film dokumenter di China
Jumat, 26 April 2024 13:07 Wib
Lyodra bawakan lagu soundtrack film "Ipar Adalah Maut"
Rabu, 24 April 2024 11:50 Wib
Satine Zaneta hadirkan lagu cinta untuk penggemar
Rabu, 24 April 2024 11:32 Wib
Gambar rasi bintang Cha Eun-woo khusus untuk penggemar
Minggu, 21 April 2024 11:00 Wib
Dewa 19 plus Virzha hentak Soul Intimate Concert 2.0
Sabtu, 20 April 2024 6:48 Wib