Musirawas, Sumsel (ANTARA Sumsel) - Warga di delapan desa Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan menolak bantuan langsung sementara masyarakat tahun 2013, karena dinilai tidak tepat sasaran.
Penolakan itu warga sampaikan langsung ke Kantor Pos Muara Beliti, dengan alasan penerima bantuan langsung sementara (BLSM) tersebut tidak tepat sasaran, kata Kepala Desa Rantau Serik, Komala Sari di Muara Beliti, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya bersama kepala desa (Kades) lainnya telah sepakat menolak BLSM tersebut untuk menghindari gejolak masyarakat miskin yang tidak menerima jatah bantuan tersebut.
Warga melalui sejumlah kepala desa yang menyampaikan penolakan itu antara lain Kedes Kebur, Umar, Kades Kebur Jaya Suhardi, dan Kades Batu Bandung, Saiful serta Kades Rantau Bingin Nazarudin.
Mereka menyampaikan penolakan menerima bantuan BLSM secara tertulis tidak hanya tanda tangan, tapi disertai materai dan stempelnya desa masing-masing, surat itu tertanggal 15 Juli 2013.
Kemudian surat pernyataan itu disampaikan ke Kantor Pos Muara Beliti akhir pekan lalu, dengan alasan data BLSM di delapan desa tersebut tidak benar dan belum tepat sasaran.
"Bila BLSM tidak kami tolak dikhawatirkan akan menjurus pada konflik di masyarakat setempat," kata para Kades itu.
Hal senada juga dibenarkan Kades Batu Bandung, Syaiful yang menilai data penerima BLSM itu merupakan data lama, sehingga tidak berhak karena kondisi sekarang sudah mampu, sementara warga betul-betul miskin tidak terdata.
Jika bantuan BLSM itu dipaksakan untuk diterima akan menjadi bumerang bagi pemerintah desa, apalagi seorang kades harus bisa mengemban amanah masyarakat.
Kepala Kantor Pos Muara Beliti, Priyono Wismad membenarkan, pihaknya telah menerima surat dari Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut dan ditanda tangan oleh camat surat bernomor : 400/235/TPK/2013, yang juga dilampiran tanda tangan delapan kepala desa.
"Kami hanya menjalankan tugas bila ada kepala desa menolak BLSM itu, maka bantuan kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak dikembalikan ke pemerintah pusat," ujarnya.
Berita Terkait
PHE Ogan Komering ajak pemuda OKU ciptakan ide kreatif
Minggu, 19 Mei 2024 8:18 Wib
BPBD OKU sebut 13.600 rumah warga terendam banjir
Sabtu, 18 Mei 2024 19:12 Wib
BPBD OKU Selatan: 442 rumah warga terdampak banjir
Jumat, 17 Mei 2024 21:25 Wib
Warga OKU diminta waspada bencana longsor
Jumat, 17 Mei 2024 21:24 Wib
BPBD: Satu umah warga OKU Selatan rusak berat diterjang banjir bandang
Jumat, 17 Mei 2024 10:10 Wib
Ratusan rumah warga di OKU Selatan dilanda banjir
Kamis, 16 Mei 2024 14:26 Wib
Sejumlah warga korban banjir di OKU kena gatal-gatal
Senin, 13 Mei 2024 18:12 Wib
Empat jembatan gantung di OKU putus diterjang banjir, aktifitas warga terganggu
Minggu, 12 Mei 2024 18:58 Wib