Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Masyarakat Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan diimbau bila ingin masuk menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, jangan melalui calo atau perantara karena sangat rentan akan penipuan.
Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kota Lubuklinggau, Novi Kurniadi, Selasa mengatakan upaya mengantisipasi masuknya Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) palsu ke wilayah itu antara lain mensosialisasikan kepada masyarakat agar masuk peserta BPJS jangan melalui perantara.
Terkait maraknya ditemukan kartu JKN palsu di Pulau Jawa saat ini, masyarakat Kota Lubuklinggau diimbau agar waspada dan berhati-hati bisa saja terjadi di daerah itu.
Apa lagi saat ini jenis kartu Jaminan Kesehatan Nasional ada beberapa kategori seperti Kartu Indonesia Sehat, Askes dan masih ada jenis lainnya, sehingga membingungkan masyarakat.
Biasanya ada oknum tertentu menawarkan ke masyarakat untuk membuatkan kartu JKN tersebut dengan secara mudah imbalan sejumlah uang dan gratis iuran seumur hidup, bila ada tawaran seperti itu jangan dihiraukan bila perlu tanyakan langsung ke kantor BPJS terdekat.
Ia mengatakan, sekarang banyak motif penipuan dengan melibatkan masyarakat antara lain ditemukan kartu JKN dan vaksin palsu, namun oknumnya bisa bersembunyi dibalik tawaran gratis kepada masyarakat.
Padahal menjadi peserta BPJS sudah ada syarat-syarat tertentu tidak bisa sembarang gratis, bagi peserta yang tidak membayar iuran adalah peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) seperti masyarakat miskin dan tidak mampu.
Pendataannya dilakukan oleh Kementerian Sosial melalui tenaga kerja sukarela yang sama sekali tidak ada pungutan biaya, dengan demikian hindarilah mengurus pendaftaran peserta JKN melalui calo.
Bila belum menjadi peserta JKN urus langsung ke kantor BPJS terdekat di seluruh Indonesia atau bagi peserta mandiri dan lainnya bisa mendaftar sendiri melalui Web pada alamat www.bpjs-kesehatan.go.id.
Kemudian pada saat pelayanan di Puskesmas, dokter keluarga, Klinik dan Rumah Sakit peserta JKN diminta menunjukkan identitas lain seperti KTP/KK untuk mencocokkan data dengan data di Kartu Peserta.
Untuk peserta mandiri/PBPBU bayarlah iuran secara rutin tiap bulan sebelum tanggal sepuluh untuk menghindari penonaktifan sementara kartu peserta dan penghentian layanan.
Dalam kepengurusan atau pendaftaran peserta tidak dipungut biaya sama sekali, pembayaran iuran melalui berbagai pihak yang bekerja sama seperti bank.
"Bagi masyarakat yang menginginkan informasi lanjutan atau keluhan dapat datang langsung ke kantor BPJS terdekat, nantinya akan diberikan nomor setiap saat bisa dihubungi," ujarnya.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan Palembang evaluasi kepesertaan JKN kepala desa
Jumat, 17 Mei 2024 21:25 Wib
Dokter: Kesadaran masyarakat lakukan cek genomik masih kurang
Kamis, 16 Mei 2024 12:46 Wib
Sejumlah warga korban banjir di OKU kena gatal-gatal
Senin, 13 Mei 2024 18:12 Wib
BPJS Kesehatan: KRIS tidak hapus jenjang kelas layanan
Senin, 13 Mei 2024 15:37 Wib
BPJS Kesehatan: RS jangan kurangi tempat tidur karena KRIS
Senin, 13 Mei 2024 15:16 Wib
PPIH: Calon haji wajib waspada jika tak ingin selalu buang air kecil
Senin, 13 Mei 2024 12:50 Wib
Korban banjir di OKU jalani pemeriksaan kesehatan di Posko Trauma Center
Minggu, 12 Mei 2024 20:25 Wib
Banyak yang berisiko tinggi, Kanwil Kemenag Sumsel tingkatkan layanan kesehatan JCH Kloter 2
Minggu, 12 Mei 2024 16:30 Wib