Jamaah Islamiyah di Babel mendeklarasikan bubar
Pangkalpinang (ANTARA) - Sebanyak 37 orang anggota Kelompok Jamaah Islamiyah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar deklarasi pembubaran diri dan berikrar kembali ke NKRI.
Mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terafiliasi kelompok Jamaah Islamiyah, Mustaqim Safar di Pangkalpinang, Senin, mengatakan pernyataan deklarasi pembubaran diri dan kembali ke NKRI dilaksanakan hari ini di salah satu hotel di Pangkalpinang.
Dia mengatakan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari deklarasi serupa yang digelar di Sentul, Bogor, pada 30 Juni 2024.
"Pada deklarasi ini diusahakan seluruh anggota Jamaah Islamiyah mendapatkan penjelasan, sehingga perlu disosialisasikan, karena dikhawatirkan nanti di antara para anggota kurang memahami secara utuh tentang alasan sikap yang diambil oleh para jamaah ini," katanya.
Ia melihat untuk di Bangka Belitung para mantan anggota JI semuanya merupakan orang-orang terkemuka atau orang-orang yang berpendidikan dan para pendakwah, karena hanya ada satu orang yang levelnya di bawah.
Menurut dia, mereka ini bukan anggota, namun sebagian besar adalah simpatisan, mereka memiliki latar belakang berbagai profesi dan tingkat pendidikan, adanya beberapa orang yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga Jamaah Islamiyah, ikut terlibat dalam pendirian sekolah-sekolah, ada juga guru, bahkan mereka ini ada yang tidak mengerti apa itu Jamaah Islamiyah.
Mantan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) yang terafiliasi kelompok Jamaah Islamiyah, Mustaqim Safar di Pangkalpinang, Senin, mengatakan pernyataan deklarasi pembubaran diri dan kembali ke NKRI dilaksanakan hari ini di salah satu hotel di Pangkalpinang.
Dia mengatakan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari deklarasi serupa yang digelar di Sentul, Bogor, pada 30 Juni 2024.
"Pada deklarasi ini diusahakan seluruh anggota Jamaah Islamiyah mendapatkan penjelasan, sehingga perlu disosialisasikan, karena dikhawatirkan nanti di antara para anggota kurang memahami secara utuh tentang alasan sikap yang diambil oleh para jamaah ini," katanya.
Ia melihat untuk di Bangka Belitung para mantan anggota JI semuanya merupakan orang-orang terkemuka atau orang-orang yang berpendidikan dan para pendakwah, karena hanya ada satu orang yang levelnya di bawah.
Menurut dia, mereka ini bukan anggota, namun sebagian besar adalah simpatisan, mereka memiliki latar belakang berbagai profesi dan tingkat pendidikan, adanya beberapa orang yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga Jamaah Islamiyah, ikut terlibat dalam pendirian sekolah-sekolah, ada juga guru, bahkan mereka ini ada yang tidak mengerti apa itu Jamaah Islamiyah.