Kayu Agung, OKI (ANTARA) - Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, kesadaran masyarakat, dan partisipasi swasta menjadi kunci untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Penanganan Karhutla melalui kerja kolaboratif tersebut menurut Bupati Ogan Komering Ilir, H. Iskandar menjadi pengalaman berharga dalam mengurai kasus kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini.
"Tentu kita lebih prioritaskan untuk pencegahan daripada penanggulangan, namun apabila terjadi karena faktor alam yang diluar kendali kita, maka bis kita atasi dengan sistem kerja keroyokan, kerjasama multi sektor", kata Iskandar.
Mengingat Indonesia yang akan menghadapi fenomena pemanasan suhu muka laut atau El Nino yang berdampak pada kekeringan, masalah ketersediaan air serta potensi kebakaran lahan.
menurut Iskandar akan menjadi perhatian semua pihak.
"Kita tidak bisa sendiri, harus diselesaikan bersama-sama. Meskipun dari tahun ke tahun persentase titik api semakin menurun kita tetap perlu waspada", imbuhnya.
Sementara Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol A. Rachmad Wibowo yang hadir langsung pada rakor pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), bersama Polri, TNI dan sejumlah instansi terkait di Ruang Rapat Bende Seguguk 1. Rabu, (31/05) mengatakan dirinya sengaja melakukan pemantauan langsung kesiapan mitigasi karhutla di Kabupaten OKI.
"Kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dibarengi dengan kesadaran masyarakat serta swasta menjadi kunci untuk mencegah sekaligus menanggulangi potensi bencana," ujar Kapolda Sumsel.
Rahmad menyampaikan terdapat 6 hal priositas terkait dengan pencegahan dan penanggulangan Karhutlah diantaranya Pertama, prioritas pada pencegahan melalui deteksi dini, pemantauan di area-area rawan titik api. Kedua, pentingnya infrastruktur pemantauan dan pengawasan hingga tingkat bawah. Ketiga, perlu dicari solusi permanen untuk mencegah pembakaran hutan dalam rangka pembukaan lahan. Keempat, penataan ekosistem gambut dalam kawasan hidrologi gambut terus dilanjutkan. Kelima,
tanggap dalam mengendalikan titik api.
"Dan langkah terakhir, penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dilakukan tanpa kompromi," terang Kapolda.
Kapolda menambahkan lahan kehidupan masyarakat seperti sumber perikanan, pertanian, perkebunan dan lain sebagai berpotensi untuk menjadi titik kebakaran hutan dan lahan.
"Maka dari itu pimpinan wilayah harus paham betul wilayahnya secara geografis", kata Rachmad.
Rachmad juga menceritakan apa yang telah dilakukan saat menjadi Kapolda di wilayah Jambi untuk bisa direflikasi keberhasilannya di Kabupaten OKI.
"Semua memiliki berperan, semua bisa dan mampu berkontribusi. Mari perkuat sinergi untuk cegah dan tangulangi Karhurla di Sumsel terutama di Ogan Komering Ilir", tandasnya.
Berita Terkait
Pemerintah bentuk satgas terpadu untuk berantas judi online
Kamis, 18 April 2024 16:56 Wib
Presiden Jokowi: Bantuan pangan beras hingga akhir tahun bergantung APBN
Kamis, 4 April 2024 12:08 Wib
Kuota CASN OKU Timur capai 1.700 orang
Selasa, 19 Maret 2024 11:57 Wib
Kepolisian Aceh kandangkan 149 motor balap liar, auto tilang
Senin, 18 Maret 2024 5:00 Wib
Gajah 13 tahun mati tersengat listrik, BKSDA imbau masyarakat jaga habitatnya
Sabtu, 16 Maret 2024 18:53 Wib
Ditetapkan tersangka oleh KPK, Sekdakot Bandung mundur
Kamis, 14 Maret 2024 22:00 Wib
RKPD OKI 2025 Fokus Penguatan Infrastruktur
Kamis, 14 Maret 2024 19:42 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib