Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Sejumlah desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengembangkan limbah rumah tangga untuk dikelola menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Salah satunya masyarakat di Desa Karang Dapo, Kecamatan Peninjauan yang memanfaatkan sampah organik rumah tangga untuk membuat pupuk kompos.
"Masyarakat di desa kami diedukasi mengelola limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos," kata Kepala Desa Karang Dapo, Ogan Komering Ulu (OKU), Martina di Baturaja, Jumat.
Ia mengatakan, pembuatan pupuk kompos ini sudah dilakukan masyarakat Desa Karang Dapo sejak tahun 2020 lalu dengan menggunakan tong komposter.
Namun, karena keterbatasan tong komposter sehingga pembuatan pupuk kompos masih ada yang menggunakan cara lama yakni dengan menggali tanah.
“Kemarin kami melakukan peluncuran pembuatan pupuk kompos dengan menggunakan tong komposter, tapi jumlahnya masih terbatas. Harapan kami nantinya ada bantuan dari berbagai pihak sehingga pembuatan pupuk kompos bisa dilakukan dengan baik," katanya.
Pembuatan pupuk kompos dari sampah organik seperti sisa makanan atau daun ini dilakukan hampir di seluruh rumah warga desa setempat.
Hal itu dilakukan agar warga setempat bisa memanfaatkan sampah rumah tangga khususnya sampah organik menjadi pupuk tanaman.
“Jadi sampah ini ada nilai manfaatnya, warga bisa menjadikan pupuk tanaman yang bisa digunakan oleh mereka sendiri dan juga untuk kegiatan PKK,” katanya.
Dalam membuat pupuk kompos masyarakat diedukasi oleh pihak desa dan diminta untuk mengumpulkan sisa sayuran atau makanan kemudian di masukan di tong komposter atau galian lubang di tanah.
“Selanjutnya masyarakat kita ajarkan cara mencampur cairan bakteri pembuat pupuk kompos, setelah itu dibiarkan hingga menjadi pupuk,” kata dia.
Ia berharap pembuatan pupuk kompos ini bisa memberikan dampak positif dan nilai ekonomi bagi warga di wilayah itu.
“Mudahan bisa bermanfaat bagi warga. Selain untuk tanaman nantinya pupuk kompos ini juga bisa memberikan nilai ekonomi dari pengolahan sampah organik,” demikian Martina.
Berita Terkait
OKU Timur kelola TPA jadi tempat pengolahan pupuk organik
Kamis, 23 November 2023 21:25 Wib
Petani Solok Selatan agar olah kotoran sapi jadi pupuk kompos
Minggu, 12 Maret 2023 17:39 Wib
Pengamat sebut sampah bisa dikurangi dengan membuat kompos
Senin, 22 Februari 2021 9:07 Wib
Warga Baturaja dilatih membuat kompos dari limbah rumah tangga
Sabtu, 26 Desember 2020 16:35 Wib
Pusri bangun instalasi pengolahan sampah Rumah Komposting di Ogan Ilir
Selasa, 30 Juni 2020 18:26 Wib
DLH Ogan Komering Ulu olah sampah menjadi pupuk kompos
Selasa, 15 Oktober 2019 9:57 Wib
DLH Ogan Komering Ulu miliki mesin pencacah sulap sampah menjadi pupuk
Rabu, 4 September 2019 15:21 Wib
Polres cegah kebakaran hutan dan lahan melalui sosialisasi pembuatan kompos
Minggu, 5 Agustus 2018 12:39 Wib