Palembang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol.Eko Indra Heri S yang sempat diperiksa terkait kasus sumbangan sosial bodong Rp2 triliun diujung masa tugasnya sebelum menduduki pos baru sebagai Koordinatot Staf Ahli Kapolri terus melakukan bakti sosial membantu masyarakat terdampak COVID-19.
Bakti sosial membagikan beras dan paket berisi sejumlah kebutuhan pokok dari internal, sumbangan dari pengusaha dan CSR perusahaan dilakukan Kapolda Irjen Pol Eko bersama pejabat utama di sejumlah kawasan permukiman penduduk Palembang, Kamis.
Kapolda Sumsel pada kesempatan itu mengatakan meskipun dirinya segera digantikan pejabat baru Irjen Pol.Toni Harmanto yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Barat tetap semangat dan terus menebarkan kebaikan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan rekan-rekan media di Sumsel atas dukungan selama menjabat Kapolda Sumsel sejak 1 Mei 2020," ujarnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol.Eko Indra Heri S, resmi diganti sesuai dengan TR Kapolri bernomor ST: 1701/VIII/KEP/2021, tertanggal 25 Agustus 2021.
Irjen Pol.Eko Indra Heri S digantikan Irjen Pol.Toni Harmanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.
Irjen Pol.Eko mendapatkan jabatan baru sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri, sedangkan pengganti Irjen Pol.Toni diisi oleh Irjen Pol.Teddy Minahasa yang sebelumnya menjabat sebagai Sahlijen Kapolri.
Sementara Ketua Forum Pemred Media Online (FPMO) Sumatera Selatan Edison mengatakan media menjadi pencatat kegigihan dan kerja keras Kapolda Sumsel Irjen Pol.Eko membantu masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu yang mengalami kesulitan dampak pandemi COVID-19.
“Sejak menjabat sebagai kapolda di awal pandemi hingga turunnya surat telegram yang berisikan mutasi jabatan, Irjen Pol.Eko yang lahir dan besar di Palembang tidak henti-hentinya membantu masyarakat," ujarnya.
Mengenai polemik terkait sumbangan bodong Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio melalui putrinya Heriyanti merupakan bukti Irjen Pol.Eko memiliki pikiran positif kepada semua orang sehingga tidak menaruh curiga kebenaran dari sumbangan itu.
Jika jabatannya diganti karena kasus sumbangan bodong yang menghebohkan itu sangat disesalkan, namun jika memang sudah waktunya diganti untuk penyegaran organisasi bisa dimaklumi, ujar Edison.
Berita Terkait
Tim RuKI Kemenkumham Sumsel edukasi kekayaan intelektual ke siswa SMK
Selasa, 30 April 2024 18:21 Wib
Pertamina Patra Niaga menggelar donor darah di Palembang
Selasa, 30 April 2024 18:07 Wib
Masata Sumsel minta Menhub tinjau ulang pencabutan bandara internasional
Selasa, 30 April 2024 18:05 Wib
BKKBN dan ANTARA Biro Sumsel jalin kerja sama edukasi program pengentasan stunting
Selasa, 30 April 2024 17:13 Wib
Menteri PPPA: Peringatan Hari Kartini momentum perempuan untuk bersatu
Selasa, 30 April 2024 16:20 Wib
Bupati OKU tekankan pejabat baru dilantik berinovasi dalam pembangunan
Selasa, 30 April 2024 16:17 Wib
Wapres & Menteri Haji Arab Saudi bahas tambahan kuota haji Indonesia
Selasa, 30 April 2024 14:56 Wib
Sesama kelompok WNI berkelahi di Korsel Selatan, satu tewas
Selasa, 30 April 2024 14:49 Wib