Palembang (ANTARA) - Ekspor sektor pertanian Sumatera Selatan terus mengalami tren peningkatan sepanjang Januari – Agustus 2020 yakni naik 52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, nilai ekspor pertanian tercatat mencapai 3,2 juta dolar AS (USD).
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Jumat, mengatakan sektor pertanian merupakan peluang baru bagi kegiatan ekspor provinsi tersebut.
“Ekspor pertanian ini menunjukkan tren peningkatan yang perlahan tapi pasti, sehingga ini bisa ditangkap pemerintah maupun pelaku usaha untuk menggarapnya,” kata dia.
Endang memaparkan secara produk, komoditas lada hitam merupakan salah satu andalan dari ekspor pertanian.
Komoditas tersebut telah diekspor ke sejumlah negara tujuan, seperti Vietnam, Italia, Rusia dan Jerman. Nilai ekspornya tercatat telah menyentuh 2,93 juta USD selama delapan bulan terakhir.
“Terbesar terjadi pada bulan Maret yang mencapai 0,61 juta USD. Lada hitam ini banyak diekspor karena dijadikan sebagai obat-obatan,” kata dia
Endang mengatakan tantangan dari ekspor sektor pertanian adalah keberlanjutan dari produk tersebut. Seperti lada hitam, kata dia, tidak semua daerah di Sumsel memproduksinya.
“Ini jadi tugas dinas terkait untuk menjaga kontinyunitas dari komoditas lada hitam, supaya tetap ada terus,” kata dia.
Ia melanjutkan Sumsel juga telah mengekspor buah-buahan tahunan serta ikan hasil budidaya ke sejumlah negara.
Selain itu, komoditas pertanian lainnya yang memiliki prospek cerah adalah kelapa. BPS mencatat terjadi peningkatan ekspor kelapa sebesar 42 persen, yakni dari 7,84 juta USD pada Januari – Agustus 2019 menjadi 11,15 juta USD (year on year).
Namun demikian, Endang melanjutkan, sektor pertanian masih memiliki andil yang kecil terhadap total ekspor Sumsel. Bahkan berada di urutan buncit dalam empat sektor ekspor provinsi itu.
“Kontribusinya baru sebesar 0,88 persen terhadap total ekspor Sumsel, masih jauh jika dibandingkan sektor industri yang berkontribusi sampai 75,46 persen atau sektor tambang yang sebesar 18,14 persen,” kata dia.
Berita Terkait
OKU Timur termasuk daerah sukses tekan angka kemiskinan ekstrem
Jumat, 15 Maret 2024 21:25 Wib
Sebelas cara menghindari obesitas dan jaga berat badan
Kamis, 14 Maret 2024 11:37 Wib
Bulan puasa berat badan naik, ini penyebabnya
Kamis, 14 Maret 2024 10:58 Wib
Bukit Asam cetak laba bersih Rp6,1 triliun selama 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
Keren, botol plastik bekas disulap jadi perahu
Kamis, 7 Maret 2024 3:05 Wib
Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat
Jumat, 1 Maret 2024 14:38 Wib
BPOM: Intervensi tumbuh kembang anak tak selalu harus melalui suplemen
Jumat, 23 Februari 2024 16:19 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat bersihkan material longsor
Kamis, 22 Februari 2024 17:01 Wib