FA selidiki cuitan bercanda Bernardo Silva kepada Mendy

id Benjamin Mendy,Manchester City,FA,Liga Inggris,rasis,rasisme,Bernardo Silva,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara h

FA selidiki cuitan bercanda Bernardo  Silva kepada Mendy

Silva membawa pulang bola pertandingan setelah mencetak tiga gol ke gawang Watford di Etihad Stadium, Manchester, Inggris pada 21 September 2019.(REUTERS/PHIL NOBLE)

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mengirim surat kepada Manchester City untuk meminta klub merespons cuitan gelandangnya Bernardo Silva.

Silva dituding menyamakan rekan setimnya Benjamin Mendy dengan karakter dari merek cokelat yang terkenal di Spanyol dan Portugal, Conguitos.

Badan anti-diskriminasi, Kick It Out, sebelumnya telah meminta FA untuk bertindak setelah badan sepak bola ini mengonfirmasi bahwa mereka menyelidiki cuitan gelandang asal Portugal itu.

Namun, Manchester City sejauh ini masih menolak mengomentari cuitan kontrovesial tersebut.

"Kami sangat kecewa melihat cuitan yang diunggah oleh Bernardo Silva," kata badan anti-diskriminasi itu yang dikutip BBC pada Senin (23/9).

Cuitan Silva tersebut diunggap pada Minggu pukul 12.44 siang waktu Inggris dan dihapus pada 13.30. Bernardo kemudian menulis cuitan lanjutan: "Tidak bisa bercanda dengan teman lagi sekarang."


 
Cuitan Bernardo Silva yang dianggap berbau rasis kepada Benjamin Mendy.(twitter.com/SuperbiaProeIia)


Mendy dan Silva adalah teman dekat serta pernah bermain bersama di Monako sebelum keduanya bergabung dengan City pada 2017.

Bek asal Prancis tersebut juga sudah menanggapi cuitan Silva dan terlihat tidak tersinggung. Sebuah video sebelumnya yang menunjukkan Silva bercanda dengan Mendy juga telah diteruskan ke FA.

Kick It Out sendiri sudah mengeluarkan pernyataannya yang menyebut cara bercanda Silva tidak bisa diterima.

"Stereotip rasial tidak pernah dapat diterima sebagai sebuah 'candaan', dan kami terkejut bahwa seseorang yang menjadi teladan bagi jutaan orang telah gagal memahami diskriminatif dari unggahannya."

"Kami sudah melapor ke FA dan kami yakin bahwa tindakan retrospektif harus diambil, termasuk pendidikan wajib - yang sangat penting untuk memerangi perilaku seperti ini," ujar badan tersebut.