New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya, termasuk terhadap pound sterling Inggris pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah pemungutan suara Parlemen Inggris memilih menolak kesepakatan Brexit.
Pound telah jatuh lebih dari satu persen terhadap dolar AS segera setelah penolakan besar-besaran parlemen Inggris terhadap kesepakatan Brexit pada Selasa (15/1). Pound mengurangi beberapa kerugian kemudian, karena para investor melihat kemungkinan pengurangan Brexit keras.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,45 persen menjadi 96,0388 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1400 dolar AS dari 1,1465 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2836 dolar AS dari 1,2865 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7193 dolar AS dari 0,7198 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,20 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9813 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3282 dolar Kanada dari 1,3267 dolar Kanada.
Berita Terkait
Kilang Pertamina Plaju meraih penghargaan gold di WISCA
Jumat, 3 Mei 2024 10:46 Wib
Sumsel mengalami inflasi 0,43 persen pada April 2024
Jumat, 3 Mei 2024 2:15 Wib
UMKM binaan Pusri tampil di Fashion Show Kelana Wastra Indonesia 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:57 Wib
PDAM OKU dan Palembang kerja sama kemitraan tingkatkan layanan pelanggan
Kamis, 2 Mei 2024 18:50 Wib
Mendag minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
BNI danai akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib