Jakarta (ANTARA News Sumsel) - PT Pertamina (Persero) menargetkan penggunaan nontunai dalam transaksi pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bisa mencapai 12 persen pada 2019.
"Program 'cashless' (nontunai) sepanjang 2016-2017 banyak peningkatan dari awalnya 3 persen saja sekarang sudah 8 persen. Target pemerintah untuk penggunaan 'cashless' di SPBU itu 10-12 persen hingga 2019," kata Commercial Retail Fuel Marketing Manager Pertamina Deny Djukardi W seusai penandatangan kerja sama dengan Mastercard di Jakarta, Senin.
Dengan target tersebut, Deny menilai masih banyak peluang untuk terus meningkatkan transaksi non tunai di SPBU. Ia mengatakan peluang itu bisa dimanfaatkan dengan terus mengadakan program-progran yang dapat menstimulasi pembayaran dengan kartu.
"Ke depan kami akan menjelajah kerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya untuk menambah transaksi nontunai sekaligus menarik pengguna bisa pakai non tunai di SPBU," katanya.
Deny mengatakan nilai transaksi pembelian BBM di SPBU Pertamina sepanjang 2017 saja hampir mendekati angka Rp600 triliun.
Dengan potensi sebesar itu, penggunaan uang non tunai tentu akan dapat meningkatkan efisiensi pencetakan uang hingga meningkatkan keamanan dalam transaksi bisnis tersebut.
"Bayangkan 12 persen dari Rp600 triliun itu berapa besar efisiensi dari pencetakan uang. Belum lagi kalau tunai pengusaha SPBU akan kena potongan administrasi karena membawa tunai yang besar," katanya.
PT Pertamina (Persero) menggandeng Mastercard untuk menunjang sistem pembayaran elektronik dalam pembelian bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Indonesia.
Kerja sama itu merupakan upaya kedua belah pihak untuk menjalankan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Melalui kerja sama ini, para pelanggan Pertamina, terutama yang memiliki kartu debit maupun kredit dengan logo Mastercard akan semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi pembayaran di semua SPBU milik Pertamina.
Pengguna bebas biaya tambahan saat menggunakan kartu debit atau kredit mereka dalam transaksi pembelian BBM. Kendati demikian, dari 6.600 SPBU di Indonesia, sekitar 70-80 persen baru bisa melayani transaksi non tunai karena keterbatasan mesin Electronic Data Capture (EDC).
Selain Mastercard, perusahaan migas pelat merah itu telah bekerjasama dengan Visa untuk sistem pembayaran non tunai serupa.
Berita Terkait
Menteri PANRB: seleksi CASN 2024 tidak mungkin ditunda
Jumat, 3 Mei 2024 15:17 Wib
Peringati May Day 2024, Forum SP BUMN singgung soal privatisasi
Jumat, 3 Mei 2024 13:36 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib
Kadin: CPO, batu bara dan durian paling besar diekspor RI ke China
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
BRIN sarankan petani mempercepat tanam padi
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
Polisi ungkap kasus mayat di dalam koper yang viral di medsos
Jumat, 3 Mei 2024 13:19 Wib
Menko Luhut sebut pemerintah hitung subsidi BBM bioetanol
Jumat, 3 Mei 2024 13:17 Wib
Serangan Rafah akan musnahkan kans normalisasi hubungan Israel-Saudi
Jumat, 3 Mei 2024 11:43 Wib