Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Komite Paralimpiade Asia (APC) berjanji akan membantu atlet-atlet difabel Merah-Putih lolos kualifikasi pertandingan Asian Para Games (APG) 2018 dengan mempersilakan Indonesia menggelar kejuaraan kualifikasi.
"Perhatian utama kami saat ini adalah bagaimana memberikan kesempatan bertanding bagi atlet-atlet difabel Indonesia dengan biaya yang ringan. Kami akan memanfaatkan Kejuaraan Uji Coba APG atau kejuaraan nasional yang dicatat oleh federasi internasional cabang olahraga sehingga atlet dapat lolos kualifikasi," kata Sekretaris Jenderal APC Tarek Souei di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) dengan APC di Jakarta, Jumat.
Dukungan APC itu dilatarbelakangi kontingen paragame Indonesia hanya mempunyai atlet-atlet berkualifikasi dalam tujuh cabang olahraga. Padahal, Indonesia adalah tuan rumah APG ke-3 itu.
"Kami akan membantu dalam hal pemberkasan atlet seperti rekam medis sebagai bukti kecacatan, paspor, dan foto," kata Tarek.
APC sebelumnya telah menetapkan kuota 50 atlet difabel Indonesia yang dapat mengikuti Asian Para Games 2018. Namun, Indonesia dapat mengikutsertakan 300 atlet dalam 18 cabang olahraga.
"Keikutsertaan itu juga akan menjadi warisan bagi atlet-atlet difabel Indonesia dalam kejuaraan internasional karena pertandingan dalam Asian Para Games ini menjadi ajang kualifikasi menuju Paralimpiade Tokyo 2020," tutur perwakilan APC asal Uni Emirat Arab itu.
APC dan INAPGOC akan memastikan jumlah nomor pertandingan dari 18 cabang olahraga APG 2018 yang akan diikuti sekitar 3.000 atlet difabel dari seluruh kontingen Asia.
"Jumlah atlet yang akan ikut APG 2018 itu masih akan berubah hingga sebulan sebelum penyelenggaraan. Kami akan membahas kuota atlet dari masing-masing kontingen pada April dalam pertemuan dengan komandan kontingen masing-masing negara di Jakarta," ucap Tarek.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan kelonggaran kuota atlet-atlet difabel Indonesia untuk mengikuti APG 2018 menyusul komitmen Indonesia sebagai tuan rumah.
"Dalam peraturan Komite Paralimpiade Internasional, setiap atlet yang akan mengikuti pertandingan paragame harus memenuhi lisensi. Kalau itu berlaku buat Indonesia, kontingen kami bisa rontok," kata Gatot.
Indonesia, lanjut Gatot, meminta APC untuk tidak kaku dalam menetapkan lisensi itu karena sudah berkomitmen sebagai tuan rumah. "Kami mencari solusi untuk perlakuan yang adil," ujar Gatot.
(T.I026/C. Hamdani)
Berita Terkait
Kota Palembang masuk lima besar pembangunan terbaik nasional
Senin, 6 Mei 2024 18:50 Wib
Pangkalan TNI AL Palembang gagalkan penyelundupan lobster ke Singapura
Senin, 6 Mei 2024 15:06 Wib
Jokowi tekankan anggaran jangan dipakai rapat dan studi banding
Senin, 6 Mei 2024 14:03 Wib
Puluhan mahasiswa AS ditangkap pada aksi lanjutan pro-Palestina
Senin, 6 Mei 2024 13:16 Wib
Moyes tak mau disalahkan atas kekalahan telak West Ham
Senin, 6 Mei 2024 13:12 Wib
Hamas minta Jusuf Kalla memediasi upaya akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 11:50 Wib
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
Senin, 6 Mei 2024 9:48 Wib
Bali gelar Piala Asia Putri U17 2024, Stadion Jakabaring Palembang sempat nominasi tuan rumah
Senin, 6 Mei 2024 8:41 Wib