Palembang (ANTARA Sumsel) - Kepolisan Daerah Sumatera Selatan berupaya melakukan pencegahan penimbunan kebutuhan pokok yang dapat mengakibatkan lonjakan harga sembako dan merugikan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan Juni 2016 ini.
Upaya mencegah terjadi penimbunan sembako, seluruh satuan wilayah jajaran Polda Sumsel di 17 kabupaten dan kota diperintahkan untuk mengawasi kegiatan penyimpanan dan pendistribusian kebutuhan pokok masyarakat di wilayah hukum masing-masing, kata Kapolda Sumsel Irjen Djoko Prastowo, di Palembang, Kamis.
Dia menjelaskan, menghadapi bulan puasa atau Ramadan yang tinggal beberapa hari lagi, permintaan masyarakat terhadap sembako biasanya seperti tahun-tahun sebelumnya mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Sesuai hukum ekonomi, jika terjadi peningkatan permintaan masyarakat harga kebutuhan pokok akan bergerak naik, kondisi tersebut perlu dilakukan tindakan pencegahan jangan sampai ada pengusaha atau pedagang sembako yang memanfaatkan situasi memperparah kenaikan harga dengan tindakan penimbunan barang, katanya pula.
"Pengusaha atau pedagang sembako diingatkan untuk tidak memanfaatkan situasi pasar sekarang ini dengan melakukan tindakan melawan hukum menimbun kebutuhan pokok yang dapat memicu terjadi kelangkaan barang dan lonjakan harga," ujarnya.
Jika dalam operasi kepolisian dengan sandi "Cipta Kondisi" menghadapi bulan Ramadan ditemukan kasus penimbunan sembako yang dapat menimbulkan keresahan dan kenyamanan masyarakat, pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap pelakunya sesuai dengan ketentuan hukum.
Guna memaksimalkan pengawasan dan menutup celah upaya penimbunan sembako, pihaknya mengharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat menginformasikan kepada petugas kepolisian terdekat jika mengetahui di sekitar kawasan permukiman atau kawasan lainnya terdapat tempat penimbunan sembako.
Selain mencegah terjadi penimbunan sembako, dalam Operasi Cipta Kondisi ini, Polda Sumsel berupaya meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan sasaran operasi penertiban perdagangan minuman keras, balapan liar, tawuran, dan aksi premanisme.
Berbagai tindakan kepolisian tersebut diharapkan masyarakat di provinsi yang mayoritas penduduknya beragama Islam ini, dapat menjalankan ibadah selama bulan suci Ramadan dengan khusyuk, nyaman dan aman, kata jenderal polisi bintang dua itu lagi.
Berita Terkait
Menteri PANRB: seleksi CASN 2024 tidak mungkin ditunda
Jumat, 3 Mei 2024 15:17 Wib
Banyuasin kirim 50 peserta ke MTQ XXX/2024 Sumsel di Muba
Jumat, 3 Mei 2024 15:10 Wib
Kafilah Muara Enim targetkan masuk tiga besar di MTQ XXX/2024 Sumsel
Jumat, 3 Mei 2024 14:52 Wib
Pendaftaran PPS Pilkada 2024 dibuka 2-8 Mei
Jumat, 3 Mei 2024 14:36 Wib
Inilah venue lomba MTQ XXX/2024 Sumsel di Muba
Jumat, 3 Mei 2024 13:56 Wib
Peringati May Day 2024, Forum SP BUMN singgung soal privatisasi
Jumat, 3 Mei 2024 13:36 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib
Kedutaan Besar Kanada kunjungi penerapan teknik agroforestri di Banyuasin
Jumat, 3 Mei 2024 13:33 Wib