Polres OKU redakan emosi warga korban banjir

id korban banjir, polres redakan emosi warga korban banjir

Polres OKU redakan emosi warga korban banjir

Warga emosi rusak mobil perusahaan (Foto antarasumsel.com/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan meredakan emosi warga korban banjir di Perumahan RS Sriwijaya, Kelurahan Sekarjaya, Kecamatan Baturaja Timur yang menolak bantuan makanan diberikan PT Restu Sriwijaya Sakti, Jumat.

Niat baik perusahaan pengembang bidang pembangunan perumahan tersebut ditolak warga, karena perusahaan terkesan tak peduli dan tidak bisa berbuat banyak untuk menanggulangi banjir, kata Wakapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Kompol FX Winardi Prabowo SIk di Baturaja, Jumat.

"Saya harap warga bersabar jangan emosi. Segala sesuatu bisa dibicarakan dengan kepala dingin. Dalam waktu dekat kami akan mediasi antara warga dan pihak perusahaan untuk membicarakan permasalahan ini," kata Wakapolres.

Pantauan di lapangan, warga Perumahan RS Sriwijaya korban banjir menolak bantuan makanan yang diberikan oleh PT Restu Sriwijaya Sakti.

Mobil Pick Up BG 9031 MA membawa mie instan dan air minum mineral, dilempari warga hingga kaca bagian depan kendaraan pecah serta memukul karyawan perusahaan itu yang membawakan bantuan tersebut.

"Kami tidak butuh bantuan itu. Yang kami mau pihak Developer segera menindak lanjuti agar perumahan kami ini tidak banjir lagi. Kami bosan kalau musim hujan terpaksa mengungsi akibat banjir," kata Karman, Ketua Rukun Tetangga (RT) 12.

Karman menjelaskan, emosi warga tersebut merupakan puncak kemarahan setelah sebelumnya sering dizolimi oleh pihak perusahaan.

Dimana, kata dia, perusahaan yang bergerak di bidang  perumahan itu terus melakukan pembangunan rumah hunian baru dengan menimbun tempat penampungan air, sehingga tidak ada lagi daerah resapan air mengakibatkan banjir setiap musim hujan.

"Perusahaan sudah tau di perumahan ini kalau musim hujan pasti banjir, tapi tidak perduli terus melakukan penimbunan dan membangun rumah. Setiap hujan deras genangan air masuk ke dalam rumah," katanya.

Sementara itu, Lurah Sekarjaya, Kadarisman mengatakan jika warga meminta pemilik perumahan selaku pengembang RS Sriwijaya ini menyerahkan pengelolahan ke Pemerintah Daerah (Pemda) OKU.

Jika hal itu dilakukan, kata dia, pemerintah bisa berupaya bertindak untuk menanggulangi banjir.

"Apalagi warga ini juga banyak yang sudah lunas bayar dan memiliki sertifikat masing-masing. Warga sudah kesal dengan banjir yang terjadi sekarang ini," kata Kadarisman.

"Mungkin yang menjadi kendala perusahaan, jika perumahan ini pengolahannya diserahkan ke pemerintah, mereka tidak bebas lagi memasukan alat berat. Sementara mereka terus melakukan pengembangan," katanya.

Ia mengatakan, setelah menghubungi Fredi selaku pemilik perusahaan PT Restu Sriwijaya Sakti bersedia menyerahkan pengolahan perumahan ke Pemda dan pertemuan direncanakan pada 6 Januari 2014.

"Tadi saya sudah telepon Fredi. Dia sepakat menyetujui permintaan warga," katanya.(E Permana)