Pengunjung wisata sejarah rumah Bung Karno diminati

id rumah, rumah pengasingan bung karno di bengkulu

Pengunjung wisata sejarah rumah Bung Karno diminati

Rumah Kediaman Bung Karno selama pengasingan di Bengkulu 1938-1942 (Foto Antarasumsel.com/13/Awi)

Bengkulu (ANTARA Sumsel) - Ratusan orang yang sebagian besar dari luar kota, memadati objek wisata sejarah Rumah Bung Karno di Kelurahan Anggut, Kota Bengkulu, Jumat.

"Dibanding hari libur kemarin (9/5), hari ini pengunjung lebih padat, ramai sejak pagi," kata juru pelihara Rumah Bung Karno, Yaman, saat ditemui di objek wisata itu.

Sejak dibuka pukul 09.00 WIB, pengunjung terus berdatangan silih berganti ke rumah bersejarah yang ditempati Bung Karno pada masa pengasingan antara 1938 hingga 1942.

Yaman mengatakan, sebagian besar pengunjung berasal dari luar kota, bahkan provinsi tetangga, seperti Sumatra Selatan, Sumatra Barat, Jambi dan Lampung.

"Ada juga dari Jawa yang datang untuk mengetahui sejarah Bung Karno selama di Bengkulu," katanya.

Untuk memasuki rumah itu, pengunjung dikenakan retribusi sebesar Rp2.500 per orang.

Selain melihat perabotan rumah dan sebuah sepeda ontel milik Bung Karno, pengunjung juga memanfaatkan air sumur di belakang rumah itu untuk mencuci muka.

Rumah bersejarah itu terbagi lima ruangan, dua diantaranya ruang tidur yang pernah digunakan Bung Karno dan keluarganya.

Di ruang depan, terpajang sepeda ontel milik Bung Karno dan sejumlah foto-foto dan surat cinta Bung Karno yang dibingkai dan dipasang di dinding bagian depan.

Sementara di ruang tamu, terdapat satu set kursi tamu terbuat dari rotan dan kayu serta satu lemari berisi buku-buku yang pernah dibaca Bung Karno saat menjalani pengasingan di Bengkulu.

Serombongan pengunjung asal Kota Jambi merupakan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan terlihat serius mengamati sejumlah foto yang menggambarkan keseharian Bung Karno dan keluarganya di Bengkulu.

"Baru pertamakali ke Bengkulu dan ke Rumah Bung Karno, kami menjadi tahu bahwa Ibu Fatmawati asli dari Bengkulu," kata Fazri.

Ia mengatakan bersama 15 orang teman kampusnya baru mengetahui bahwa Bung Karno pernah diasingkan ke Bengkulu.

Sebelumnya kata dia, mereka juga tidak mengetahui bahwa Ibu Fatmawati merupakan putri asli Bengkulu.

"Banyak pengetahuan sejarah kami dapat dari kunjungan ke rumah ini, sangat menarik," kata rekannya yang lain, Romy.

Selain mengunjungi rumah Bung Karno, para mahasiswa itu juga mendatangi objek wisata sejarah lainnya yakni Benteng Marlborough.