Aksara Ulu masuk kurikulum Pramuka Saka Pariwisata

id aksara ulu, masuk kurikulum pramuka

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan membuat surat edaran yang isinya supaya Aksara Ulu masuk dalam kurikulum Pramuka Saka Pariwisata, digunakan melalui kata sandi kepramukaan.

Melalui surat edaran bupati tersebut, peserta didik Satuan Karya Pramuka (Saka) Pariwisata Ogan Komering Ulu (OKU) yang mulai mempelajari hurup Aksara Ulu "Ke Ge Nge" dalam penggunaan sandi kepramukaan, kata Ketua Majelis Pembina Saka Pariwisata OKU Aufa S Sarkomi di Baturaja, Kamis.

Aufa yang juga Kepala Disporabudpar setempat di dampingi Sekretaris Mabi Saka Pariwisata Riswan Dinata mengatakan, Aksara Ulu saat ini mulai hilang dari peredaran yang diharapkan melalui saka pariwisata dapat dilestarikan.

"Kita coba mulai dari peserta didik pramuka khususnya Saka Pariwisata untuk membudayakan kembali Aksara Ulu, pola pembelajarannya sama seperti pengajaran Sandi dalam kepramukaan," katanya.

Menurut dia, sejauh ini hanya terdapat beberapa orang saja di Kabupaten OKU yang masih mengerti dan mampu membaca dan menulis Aksara Ulu tersebut. Namun pihaknya berupaya melahirkan sejumlah tenaga ahli untuk kembali memasyarakatkan Aksara Ulu tersebut.

"Kalau di Saka Pariwisata bisa diterapkan, kenapa di dunia pendidikan tidak bisa, ini salah satu kearifan lokal yang mulai hilang. Selagi masih ada yang mengerti, kenapa tidak kita minta untuk mengembangkan hurup Aksara Ulu itu, sehingga kearifan lokal masih tetap ada," tambahnya.

Sebelumnya, beredar wacana penulisan nama jalan di dalam Kota Baturaja selain menggunakan hurup latin, juga dilengkapi dengan ejaan Aksara Ulu "Ke Ge Nge".

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan OKU Firmansyah menyatakan, saat ini memang pihaknya sedang melakukan pembuatan plang nama jalan.

Sayangnya, nama jalan tersebut hanya ditulis dengan hurup latin, karena keterbatasan biaya, katanya.

"Kalau harus dilengkapi dengan Aksara Ulu, tentu plang yang disediakan harus lebih besar. Saat ini dana yang tersedia hanya cukup untuk penulisan nama jalan secara standar, sehingga belum bisa ditambah Aksara Ulu," kata Firmansyah.