Mengais rezeki lewat maskot Poe Meurah
Poe Meurah, adalah sebutan lain untuk gajah di masyarakat Aceh
Banda Aceh (ANTARA) - Pada Minggu sore, 15 September 2024, di bawah tenda selebar lima meter, Roni duduk menunggu pembeli dagangannya berupa baju kaos anak-anak hingga dewasa yang bergambar gajah putih menggunakan kopiah meukutop (topi khas Aceh) bernama Poe Meurah.
Selain gambar Poe Meurah, baju ragam warna itu juga dibubuhi lambang dan logo PON XXI Aceh-Sumut 2024, serta bertuliskan tagline 'Bersatu Kita Juara'. Kaos yang dijual Roni menjadi salah satu souvenir event olahraga terbesar di nusantara ini.
Meski PON XXI Aceh-Sumut memiliki dua maskot yaitu Poe Meurah (Aceh) dan Matra (Sumut), Roni lebih memilih desain yang hanya memperlihatkan Poe Meurah saja.
Alasannya, karena tenda mereka berdiri di Aceh, sehingga lebih mengedepankan nilai sejarah dan ke-Acehan secara utuh, apalagi target pasar utamanya adalah masyarakat lokal.
"Iya karena kita buka lapak di Aceh, maka desainnya kita pakai maskot Aceh saja gajah Poe Meurah ini. Kalau di Medan, maka kita pakai maskot Sumut," kata pemuda asal Padang itu.
Menurut Roni, masyarakat Aceh banyak membeli dagangannya karena suka dengan desain khusus Poe Meurah tersebut.
"Alhamdulillah cukup lumayan lakunya, dan memang rata-rata pembelinya masyarakat Aceh, tapi ada juga dari kontingen-kontingen, kalau pakai dua maskot kurang pembelinya," ujar Roni.
Poe Meurah, adalah sebutan lain untuk gajah di masyarakat Aceh. Pada masa kerajaan Aceh Darussalam di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, gajah menjadi kendaraan utama pasukan perang dalam mempertahankan negara dari serangan penjajah.
Kala itu, dari ratusan gajah yang menjadi kendaraan pasukan, terdapat seekor gajah putih yang disukai dan selalu ditunggangi Sultan Iskandar Muda. Gajah putih itu kemudian diberi nama Poe Meurah.
Sejarah tersebut masih sangat melekat di masyarakat Aceh. Sehingga, sampai dengan hari ini, warga tanah rencong masih menggaungkan gajah dengan sebutan Poe Meurah yang kini menjadi maskot PON XXI khusus Aceh.
Selain gambar Poe Meurah, baju ragam warna itu juga dibubuhi lambang dan logo PON XXI Aceh-Sumut 2024, serta bertuliskan tagline 'Bersatu Kita Juara'. Kaos yang dijual Roni menjadi salah satu souvenir event olahraga terbesar di nusantara ini.
Meski PON XXI Aceh-Sumut memiliki dua maskot yaitu Poe Meurah (Aceh) dan Matra (Sumut), Roni lebih memilih desain yang hanya memperlihatkan Poe Meurah saja.
Alasannya, karena tenda mereka berdiri di Aceh, sehingga lebih mengedepankan nilai sejarah dan ke-Acehan secara utuh, apalagi target pasar utamanya adalah masyarakat lokal.
"Iya karena kita buka lapak di Aceh, maka desainnya kita pakai maskot Aceh saja gajah Poe Meurah ini. Kalau di Medan, maka kita pakai maskot Sumut," kata pemuda asal Padang itu.
Menurut Roni, masyarakat Aceh banyak membeli dagangannya karena suka dengan desain khusus Poe Meurah tersebut.
"Alhamdulillah cukup lumayan lakunya, dan memang rata-rata pembelinya masyarakat Aceh, tapi ada juga dari kontingen-kontingen, kalau pakai dua maskot kurang pembelinya," ujar Roni.
Poe Meurah, adalah sebutan lain untuk gajah di masyarakat Aceh. Pada masa kerajaan Aceh Darussalam di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, gajah menjadi kendaraan utama pasukan perang dalam mempertahankan negara dari serangan penjajah.
Kala itu, dari ratusan gajah yang menjadi kendaraan pasukan, terdapat seekor gajah putih yang disukai dan selalu ditunggangi Sultan Iskandar Muda. Gajah putih itu kemudian diberi nama Poe Meurah.
Sejarah tersebut masih sangat melekat di masyarakat Aceh. Sehingga, sampai dengan hari ini, warga tanah rencong masih menggaungkan gajah dengan sebutan Poe Meurah yang kini menjadi maskot PON XXI khusus Aceh.