Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan realisasi penarikan utang sebesar Rp214,7 triliun per Juni 2024 tetap sesuai target.
“Pembiayaan utang masih on-track untuk memenuhi kebutuhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat.
Realisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun, terdiri dari penerbitan SBN (neto) sebesar Rp206,2 triliun dan pinjaman (neto) sebesar Rp8,5 triliun.
Menkeu memastikan pengelolaan pembiayaan utang dilaksanakan secara hati-hati dan terukur dengan memperhatikan dinamika perekonomian dan pasar keuangan. Pengelolaan utang juga turut mempertimbangkan kondisi likuiditas Pemerintah serta menjaga keseimbangan antara biaya dan risiko utang.
Sementara itu, realisasi pembiayaan investasi mencapai Rp47,8 triliun, yang digunakan untuk mendukung peningkatan akses pembiayaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Berita Terkait
Tersangka kasus penarikan mobil rental di Pati akan bertambah
Senin, 10 Juni 2024 7:40 Wib
Pencabutan dan penarikan uang rupiah logam
Selasa, 12 Desember 2023 22:01 Wib
Baut longgar, Tesla tarik kembali 3.470 kendaraan Model Y
Selasa, 7 Maret 2023 8:36 Wib
Ini tanggapan Kemenperin terkait penarikan Mie Sedaap di beberapa negara
Jumat, 21 Oktober 2022 14:25 Wib
Produsen Mie Sedaap investigasi penolakan di sejumlah negara
Selasa, 11 Oktober 2022 14:18 Wib
Penarikan Uang Rupiah Khusus tahun emisi 1995
Kamis, 1 September 2022 16:29 Wib
Celsius Network bekukan penarikan akibat kondisi pasar ekstrim
Selasa, 14 Juni 2022 7:43 Wib
Pemkot Palembang minta distributor tarik produk jajanan Kinder Joy
Senin, 18 April 2022 18:37 Wib