Murur, skema baru demi jaga keselamatan jamaah Indonesia

id Skema murur, murur, mabit, muzdalifah, haji,berita palembang, berita sumsel

Murur, skema baru demi jaga keselamatan jamaah Indonesia

Jamaah haji bermalam (mabit) di Muzdalifah, Mekah, Arab Saudi, Rabu (28/6/2023). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.)

Makkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

Skema ini diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jamaah calon haji Indonesia atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

Jamaah calon haji Indonesia saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Skema murur ini menjadi ijtihad dan ikhtiar bersama dalam menjaga keselamatan jiwa jamaah calon haji Indonesia.

Area yang diperuntukkan bagi jamaah calon haji Indonesia seluas 82.350m2. Pada 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 peserta haji Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara ada sekitar 27.000 peserta haji (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid.

Sehingga, setiap orang saat itu hanya mendapatkan ruang atau tempat sekitar 0,45m2 di Muzdalifah.

Tahun 2024, Mina Jadid tidak lagi ditempati jamaah calon haji Indonesia, sehingga, 213.320 orang dan 2.747 petugas haji akan menempati seluruh area Muzdalifah.

Padahal, tahun ini juga ada pembangunan toilet yang mengambil tempat di Muzdalifah seluas 20.000 m2, sehingga ruang yang tersedia untuk setiap orang jika semuanya ditempatkan di Muzdalifah, 82.350 m2 - 20.000 m2 = 62.350 m2/213.320 = 0,29m2.

Dapat dibayangkan sesempit dan sepadat apa ruang bagi setiap orang ketika harus turun ke Muzdalifah.