Wawako Palembang ajak masyarakat tetap mewaspadai ancaman DBD

id Wawako Palembang, ajak masyarakat tetap waspada, waspadai ancanan DBD, dbd, penyakit, demam berdarah, aedes aegypti, nya

Wawako Palembang ajak masyarakat tetap mewaspadai ancaman DBD

Wakil Wali Kota Palembang, Sumsel, Fitrianti Agustinda. (FOTO ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengajak masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan itu untuk tetap mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) pada Januari 2023, karena curah hujan masih cukup tinggi dan genangan airnya berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab penyakit itu.

"Meskipun data kasus DBD pada Desember 2022 mulai turun yakni 57 kasus dibandingkan bulan sebelumnya 74 kasus, namun tetap perlu kewaspadaan yang tinggi agar kasusnya tidak kembali meningkat bahkan menjadi kejadian luar biasa," katanya di Palembang, Rabu.

Menurut dia, untuk mewaspadai penyakit yang biasa muncul pada setiap musim hujan itu, warga yang tersebar di 107 kelurahan diminta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin memberantas sarang nyamuk, menjaga lingkungan tetap bersih, serta mengonsumsi sayur dan buah.

Untuk meningkatkan PHBS, pihaknya berupaya menurunkan petugas kesehatan ke kawasan permukiman penduduk mengedukasi masyarakat.

"Melalui upaya tersebut diharapkan pada musim hujan tahun ini angka kasus DBD dapat dikendalikan dan warga kota ini dapat terhindar dari berbagai penyakit lainnya yang dapat mengganggu berbagai aktivitas serta kegiatan ekonomi," kata Fitrianti.

Sementara sebelumnya Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang, Yudhi Setiawan menjelaskan bahwa sepanjang 2022 tercatat 865 kasus DBD di kota setempat yang sebagian besar atau 462 kasus menyerang masyarakat usia 5-14 tahun.

Sedangkan jumlah kasus DBD tertinggi berdasarkan data tersebut terjadi di bulan Juli 102 kasus, kemudian Agustus 84 kasus, November 74 dan Desember 2022 terjadi penurunan menjadi 57 kasus DBD.

Sedangkan jumlah masyarakat terbanyak yang terserang penyakit DBD adalah masyarakat yang tinggal di kawasan Kecamatan Ilir Timur II, Plaju dan Kalidoni.

Untuk mencegah agar terhindar dari penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu, pihaknya mengimbau masyarakat menerapkan PHBS dan melakukan 3 M yakni rutin menguras air di bak, menutup tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan dan menjadi sarang nyamuk,demikian Yudhi Setiawan.