Guardiola terkejut Man United belum jadi penantang gelar

id Manchester City,Manchester United,Pep Guardiola,Ole Gunnar Solskjaer,Liga Inggris,Liga Premier Inggris

Guardiola terkejut Man United belum jadi penantang gelar

Pep Guardiola saat memimpin timnya Manchester City lawan Burnley di Turf Moor, Burnley, Inggris pada 3 Desember 2019.(Action Images via Reuters/CARL RECINE)

Jakarta (ANTARA) - Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengakui ia terkejut bahwa Manchester United belum pernah menjadi penantang gelar Liga Premier Inggris sejak ia pindah ke Inggris.

Guardiola mulai menjadi juru taktik City pada 2016 dan sejak itu ia telah memenangkan gelar liga di dua musim terakhir, sedangkan United kesulitan untuk bersaing dengan tim-tim teratas.

United finis posisi kedua pada musim 2017/18, tetapi terpaut 19 poin di belakang tim asuhan Guardiola sebelum berada di posisi keenam musim lalu.



United dan City akan saling berhadapan pada Minggu tengah malam pukul 00.30 WIB dan pelatih asal Spanyol itu mengakui ia berharap United akan menjadi pesaing gelar liga selama masih melatih di Inggris.

"Refleksi saya adalah kita lebih baik," kata Guardiola pada Sabtu (7/12) yang dilansir Daily Mail. "Pada saat kita berada di sini, kita sudah lebih baik dibandingkan United."

“Di akhir musim, poin kami menunjukkan itu, jadi konsistensi kami luar biasa.“

"Itu mengejutkan saya juga ( United belum menjadi penantang gelar). Dalam satu pertandingan atau pertandingan lain, dalam derby, apa pun bisa terjadi."

"Kami di sini bukan untuk menilai hasil atau berapa jarak (poin) antara tim atau masa lalu atau masa depan," tambah Guardiola.



United mengalahkan Tottenham 2-1 pada Rabu malam, tetapi posisi mereka masih di tempat keenam, sedangkan City bertengger di tempat ketiga, tetapi Guardiola memperkirakan pertandingan yang sulit.

"Jelas mereka adalah tim yang menggunakan serangan balik. Mereka menggunakan tekanan tinggi dan agresif," kata mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen tersebut.

"Ketika mereka bertahan sangat dalam, tentu saja mereka segera menyerang dengan James dan Rashford. Mereka sangat tajam dan sangat baik saat mendapatkan ruang untuk berlari.

“Ketika saya ingat gol melawan Chelsea di awal musim, mereka sering menggunakan serangan balik. Begitu juga melawan Liverpool, gol mereka adalah serangan balik. Mereka memiliki kualitas untuk melakukan itu."(sumber Daily Mail)