Jakarta (ANTARA News Sumsel) Pemerintah Indonesia terus mengajak Malaysia untuk bersama-sama membangun dan mentertibkan pengamanan serta penjagaan di perbatasan Jagoi Babang (Kalimantan Barat) dan Serikin (Malaysia), guna mengurangi aksi penyelundupan dan tindak kriminal lain melalui perbatasan itu.
Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan pihaknya bersama instansi terkait lainnya melalui jalur diplomatik, telah meminta Malaysia untuk membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Serikin, seperti PLBN yang dibuat Indonesia di Jagoi Babang.
"Jadi, sama-sama kita jaga tertibkan perbatasan di Jagoi Babang-Serikin. Kalau tidak, penyelundupan tetap terjadi," katanya menjawab Antara, Sabtu, menutup rangkaian kunjungan kerjanya bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat 26-27 April 2018.
Heru menuturkan wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia panjang dengan topografi yang sulit. Perbatasan darat Indonesia-Malaysia membentang sepanjang 2.019 km dari Tanjung Batu di Kalimantan baratlaut, melewati dataran tinggi pedalaman Kalimantan, hingga ke Teluk Sebatik dan Laut Sulawesi di sebelah timur Kalimantan.
"Dibandingkan Entikong, Aruk dan Nanga Badau, di mana Indonesia dan Malaysia telah membangun PLBN, di Jagoi Babang baru Indonesia yang membuat pos, sedangkan Malaysia belum, sehingga ini yang kita minta kepada Malaysia sehingga perbatasan Jagoi Babang dan Serikin tertib dan aman," ujarnya, menegaskan.
Dalam kunjungan kerja itu, TNI, Polri dan Bea Cukai Kementerian Keuangan bersepakat menigkatkan sinergi mengamankan perbatasan, termasuk perbatasan darat Indonesia-Malaysia di Kalimantan.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian akan menjalin kerja sama dengan Dirjen Bea Cukai melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mensinergikan unsur TNI-Polri dan Bea Cukai dalam mengamankan perbatasan.
"Kami telah bersepakat untuk bekerja sama mengamankan perbatasan hingga ke tingkat Babinsa, Babinsakamtibmas, Satgas Pamtas dan Bea Cukai. Nota Kesepahaman antara TNI dan Kemenkeu serta Polri dan Kemenkeu sudah ada, untuk teknis di lapangan hingga ke satuan bawah akan dirumuskan melalui PKS," tutur Heru.
Ia menekankan penertiban di wilayah perbatasan akan terus dilakukan terutama di wilayah-wilayah yang masih rawan seperti Jagoi Babang di Bekayang, Kalimantan Barat.
Panglima TNI Hadi mengatakan pengelolaan wilayah perbatasan harus dilakukan bersama-sama antarkementerian dan instansi. "Contohnya, kami akan melaksanakan perbantuan kepada Polri atau Bea Cukai untuk mengatasi penyelundupan barang-barang ilegal dan berbahaya," imubhnya.
Berita Terkait
Dinkes Sumsel keliling wilayah perbatasan layani kesehatan warga
Kamis, 14 November 2024 12:57 Wib
OKU Selatan optimalkan penanggulangan kebakaran di perbatasan
Jumat, 13 September 2024 21:00 Wib
Kapal perang Indonesia-Filipina patroli di perbatasan 5--14 September
Jumat, 13 September 2024 15:01 Wib
Banyuasin evakuasi progres penyelesaian dokumen kependudukan di perbatasan
Minggu, 30 Juni 2024 14:02 Wib
Korsel lepaskan tembakan peringatan pukul mundur tentara Korut
Rabu, 19 Juni 2024 15:11 Wib
Polisi halau suporter Persib di perbatasan Madura
Jumat, 31 Mei 2024 19:54 Wib
Polres OKU Timur tempatkan Pospam di perbatasan Lampung
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Negara Arab desak semua penyeberangan perbatasan Israel-Gaza dibuka
Jumat, 22 Maret 2024 15:38 Wib