Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menilai penguatan kurs rupiah terhadap dolar AS sebanyak 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.197 per dolar AS didorong oleh intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing (valas).
Meskipun demikian, tren pergerakan kurs rupiah masih dinilai tidak stabil alias volatile.
“Rupiah sejak pembukaan pasar bergerak dengan volatile yang tinggi. Adapun penguatan 1 (poin) rupiah karena intervensi BI di pasar valas untuk mempertahankan rupiah,” jelas Rully saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menimbang beragam faktor pemengaruh, Rully memproyeksikan ke depan pergerakan kurs rupiah masih cenderung volatil. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh indeks dolar AS serta imbal hasil (yield) obligasi AS yang terus bergerak dengan tren meningkat.