Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mengakui adanya kecenderungan peningkatan infeksi pernapasan saat musim dingin, tapi penyebarannya terkendali.
"Penyakit tersebut tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (3/1).
Sebelumnya pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China pada pekan lalu mengatakan penyebaran patogen pernapasan musim dingin diperkirakan akan terus beredar secara bersamaan hingga musim semi mendatang.
Infeksi tersebut antara lain adalah influenza, rhinovirus, "human metapneumovirus" dan mycoplasma pneumonia yang saat ini paling umum ditemukan pada kunjungan ke rumah sakit.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa pemerintah China peduli terhadap kesehatan warga negara China dan orang asing di China. Bepergian di China aman," ungkap Mao Ning.
Namun, ia mengakui bahwa infeksi pernapasan cenderung memuncak selama musim dingin di China bagian utara.
Infeksi pernapasan tersebut, menurut CDC, mengalami penurunan untuk anak usia 5 hingga 14 tahun, tapi tingkat positif infeksi virus pada bayi dan anak bawah usia 4 tahun sedang meningkat, begitu juga tingkat infeksi "human metapneumovirus" pada anak-anak bawah usia 14 tahun.
Sedangkan penyebaran COVID-19 dan penyakit pernapasan lainnya sekarang berada pada tingkat rendah.
Mengenai penyebaran norovirus, sebuah infeksi lambung yang dapat menyebabkan muntah dan diare, juga meningkat sejak September 2024. Penyakit itu sedang dalam musim puncak dan diperkirakan akan tetap tingkat tinggi hingga dua bulan lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: China: infeksi pernapasan saat musim dingin meningkat tapi terkendali