Bandarlampung (ANTARA News Sumsel) - Sejumlah lokasi di Kota Bandarlampung masih tergenang akibat luapan air baik dari sungai kecil maupun lokasi cekungan bekas persawahan yang dijadikan permukiman.
Pantauan di beberapa titik seperti kolam pemancingan di daerah Kota Sepang, Bandarlampung, Selasa, akibat hujan berkepanjangan kemarin sore hingga dini hari mengakibatkan sungai kecil di samping kolam tersebut meluap dan menggenanginya.
Sedikitnya dua kolam utama yang dijadikan lokasi memancing harian dan siraman ikan mas menjadi satu sehingga kemungkinan hari ini tidak dibuka untuk umum kecuali jika air sudah surut.
Seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi tersebut, Sutardin mengatakan, dirinya tadi malam harus memutar arah ketika hendak pulang melintasi jalan dekat kolam tersebut.
"Sungai itu meluap hingga ke jalan. Saya gak berani mengendarai motor melintas di sana karena airnya cukup dalam, kemungkinan bisa mematikan mesin motor kalau saya paksakan," kata dia.
Sementara sejumlah rumah di dekat Pemakaman Umum Jalan Nusantara, Bandarlampung pun terendam. Bahkan jalan samping makam masih tergenang dan beberapa makam pun terlihat tergenang.
Genangan air tersebut karena bekas sawah yang sebagian dijadikan permukiman dan ditimbun tersebut tidak mampu menampung banyaknya air yang masuk ke sana, sementara saluran air pembuangan menyempit.
Menurut seorang warga, hal itu sering terjadi belakangan ini lantaran terjadi penyempitan pembuangan air di depan salah satu rumah mewah di sana.
Sebelumnya diwartakan hujan yang berkepanjangan dan drainase tersumbat sampah mengakibatkan air meluap dan merendam sejumlah jalan protokol di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung.
Kondisi di Jalan Pramuka, Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung, Senin (5/3), akibat volume hujan yang tinggi sejak pagi menimbulkan banjir hingga lutut orang dewasa.
Sejumlah kendaraan ke arah Terminal Rajabasa harus memutar balik, karena tidak bisa lewat.
Petugas kepolisian harus memberlakukan jalur satu arah hingga pukul 11.00 WIB. Banjir ini pun disebabkan oleh sampah yang menumpuk di gorong-gorong sehingga menyebabkan air meluap.
Warga mencari jalur alternatif melalui Jalan Kepayang, untuk kemudian memutuskan memutar di Tugu Radin Inten II, Hajimena, Natar, Lampung Selatan.
Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung Dedi Sutiyoso membenarkan sistem drainase di lokasi tersebut tidak berfungsi maksimal.
"Iya mungkin drainasenya tersumbat material beton saat pengerjaan proyek tahun 2017 lalu," katanya.
Menurutnya, dugaan sementara akibat tumpukan material beton di dalam drainase saat pengerjaan proyek rigid beton di jalan itu pada tahun 2017.
(T.T013/Yuniardi)
Berita Terkait
Mendag minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Pegawai Pemkot Palembang pakai baju adat peringati Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 16:48 Wib
Pemkab OKU Timur peroleh penghargaan revitalisasi Bahasa Komering
Kamis, 2 Mei 2024 16:47 Wib
Polres OKI tangkap tiga pelaku begal sopir truk melintasi Mesuji
Kamis, 2 Mei 2024 12:36 Wib
Rajawali Medan 'tak bisa terbang' lawan Pelita Jaya
Kamis, 2 Mei 2024 12:24 Wib
Temui Netanyahu, AS tegaskan penentangan atas serangan Israel di Rafah
Kamis, 2 Mei 2024 12:24 Wib
Kolombia putus hubungan dengan Israel akibat "genosida" di Jalur Gaza
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib
BNI danai akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group
Kamis, 2 Mei 2024 11:41 Wib