Palembang (Antarasumsel.com) - Pohon-pohon pinus yang tumbuh di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang membutuhkan pengganti baru atau regenerasi, mengingat umurnya sudah tua, kata kepala resort Palembang BKSDA Sumsel, T H Sihombing, Sabtu.
"Pohon pinus mati bukan karena ditebang ataupun gangguan alam, tetapi karena faktor umur, dimana jika pohon tersebut mati tetap tegak tidak nampak jelas kematiaannya," kata Sihombing dalam kegiatan aksi tanam pohon bersama komunitas-komunitas Palembang kerja sama Taman Wisata Alam Punti Kayu dan BKSDA SUmsel.
Ia mengatakan, pohon pinus di taman wista alam Punti Kayu memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga perlu pembibitan terus berkelanjutan untuk mengantisipasi pohon-pohon yang mati.
Pada kegiatan tersebut hadir beberapa komunitas seperti South Sumatera Animal Club (SSAC), Wahana Airsofgun Palembang, Musang Lover, Relawan Anak Sumsel, sobat literasi jalanan, film maker muslim, wirausahawan mahasiswa, Asosiasi pewarta foto Indonesia, perwakilan media pers termasuk LKBN ANtara Biro Sumsel.
Masing-masing perakilan komunitas dan media menanam satu bibit pohon pinus secara serentak di tengah wilayah taman wisata alam Punti Kayu dengan diawali oleh T H Sihombing didampingi pengelola Punti Kayu.
"Bibit pohon pinus ini kami datangkan dari Bogor dengan jalur darat dimana jumlahnya mencapai seribu batang harganya Rp75 ribu/batang dan akan tiba di Palembang secara bertahap tiap bulannya," kata Manager Operasioal taman wisata alam Punti Kayu, Raden Fatahillah kepada antarasumsel.com.
Menurut dia, pohon pinus di taman wisata alam Punti Kayu adala salah satu keajaiban, sebab normalnya pohon tersebut tumbuh di dataran tinggi, tetapi mampu hidup sangat lama di datara rendah seperti Kota Palembang.
Ia menambahkan, selain penanaman bibit pohon pinus, pihak pengelola juga menanam pohon mahoni dan berbagai jenis buah-buahan.
Salah satu peserta aksi tanam pohon dari komunita SObat Literasi Jalanan, Hardi, mengatakan kegiatan tersebut sangat baik karena mengajarkan cinta lingkungan kepada generasi muda selain daripada menambah udara segar di kawasan Punti kayu.
Sementara peserta dari komunitas wirausahawan mahasiswa, Rijal, mengatakan kegiatan tersebut harus ada kelanjutan melalui kerja sama dengan dinas terkait, perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN, dan para mitra kerja.