Nenek nyaris pingsan dengar letusan senjata aparat

id pistol, senjata api

Nenek nyaris pingsan dengar letusan senjata aparat

Ilustrasi - Penembakan (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Mak Ocok (71) nenek renta warga Lorong Gading Keluarahan 7 Ulu nyaris pingsan akibat mendengar letusan pistol oknum anggota Satlantas Polresta Palembang Bripka Ag yang hendak melerai penyerangan dilakukan kakak kandung aparat tersebut.

Informasi diterima Antara di lapangan, Jumat peristiwa penembakan ke udara sebanyak empat kali tersebut dilakukan oknum Briptu Ag di Lorong Gading, Selasa (30/12) sekitar pukul 06.30 WIB ketika kakaknya Asri alias Lelek membawa senjata tajam jenis parang hendak penyerang di rumah Helmi (38) anak dari Mak Ocok.

Menurut Helmi, peristiwa penyerangan yang dilakukan pelaku bermula saat korban hendak pergi jualan durian di pasar 7 Ulu ditantang pelaku dalam keadaan pengaruh alkohol dengan senjata tajam.

"Sebelum berangkat saya sempat membeli rokok di warung di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditantang pelaku sambil mencabut pisau, namun tidak dilayani dan saya tinggal pergi jualan durian ke pasar," katanya.

Selanjutnya, sekitar pukul 05.00 WIB korban pulang dari pasar ditunggu pelaku membawa kantong berisi air keras (cuka parah-red) dan senjata tajam sehingga terjadi perkalihan yang menyebabkan pelaku babak belur.

"Dia sembunyi di samping mushola masih dalam keadaan mabuk, karena merasa terancam saya melakukan perlawanan merampas kantong air keras dari tangan pelaku. Pelaku saya pukul lalu saya lari pulang ke rumah," ungkapnya.

Namun, pelaku semakin brutal mendatangi rumah korban satu jam setelah perkelahian tersebut langsung masuk ke dalam kamar membawa senjata tajam jenis parang dan terdengar letusan senjata api milik Briptu Ag.

Ironisnya lagi, anak korban berusia satu bulan sedang tidur di lantai depan pintu kamar nyaris terinjak oleh pelaku.

"Bahkan karena terkejut dengan kedatangan pelaku dan suara tembakan Bripka Ag, ibu saya nyaris pingsan karena ketakutan," ungkapnya

Sementara itu, Mustar (50) saksi peristiwa tersebut membenarkan sebelum kejadian Lelek menantang korban berkelahi membawa kantong plastik berisi air keras, dan terjadi perkelahian hingga menyebabkan pelaku babak belur akibat pukulan Helmi.

"Korban dan pelaku sempat pulang ke rumah masing-masing. Sekitar satu jam setelah kejadian perkelahian tersebut terdengar suara tembakan senjata api milik Bripka Ag bermaksud menghalangi niat pelaku yang berlari ke arah rumah Helmi membawa parang," ujarnya.