Hayono Isman manfaatkan konvensi Capres di Palembang

id hayono isman, manfaatkan konvensi capres partai demokrat

Hayono Isman manfaatkan konvensi Capres di Palembang

Kandidat capres konvensi Partai Demokrat di Palembang, Jumat malam (Foto: antarasumsel.com/14/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Hayono Isman pada hari pertama road show Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Palembang, Sumatera Selatan digunakan sebaik mungkin untuk menarik simpati calon pemilih pada Pemilu mendatang.
    
Hayono Isman, salah satu peserta Konvensi Capres Partai Demokrat ini memulai kegiatannya dengan menyambangi Istana Kesultanan Palembang Darussalam, Jumat.

Mengenakan kemeja batik coklat dipadu celana hitam, politisi Partai Demokrat ini datang tepat pukul 10.30 WIB ditemani istri tercintanya.

Sesampai di istana yang tidak terlalu besar itu, Hayono langsung disambut hangat oleh Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja beserta beberapa anggota keluarganya.

Bincang hangat mengalir dengan penuh keakraban. Mulai dari sejarah kesultanan hingga hubungannya dengan kerajaan yang berada di Malaysia.

Tak hanya itu, obrolan juga menyinggung soal konvensi capres hingga situasi perpolitikan terkini baik dalam maupun luar negeri. Menjelang shalat Jum"at, Ketua Kosgoro ini pamit.

Usai silaturahmi, Hayono Isman mengaku sangat bahagia bisa berkunjung ke Istana Sultan Palembang.

"Saya datang ke sini dalam rangka menghormati budaya masyarakat Sumsel yang disimbolkan oleh kesultanan," kata Hayono.

Dia mengatakan, budaya di Sumsel harus diperkuat dan jangan diperlemah.

"Saya ingin Istana Benteng Kuto Besak bisa dikembalikan ke kesultanan," pintanya.

Sebab, kata dia, peran kesultanan sangat penting. "Tanpa kesultanan tidak pernah ada Indonesia," kata dia.

Sesuai dengan jadwal yang ada pada hari pertama, Jumat ada enam calon presiden akan menyampaikan visi misi yakni Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Ali Masykur Musa, Gita Wirjawan, dan Hayono Isman.

Pada hari kedua, Sabtu (25/1) sebanyak lima orang yakni Marzuki Alie, Anies Baswedan, Dino Pati Djalal, Sinyo Haris Sarundajang, dan Endriartono Sutarto.