Gita: Impor daging sapi diprediksi masih tinggi
Palembang (ANTARA Sumsel) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memprediksi impor daging sapi Indonesia pada tahun 2014 masih cukup tinggi karena kebutuhan masyarakat belum mampu dipenuhi oleh peternak atau pengusaha nasional.
"Kebutuhan sapi pada 2014 diprediksi berkisar 3,5 juta - 4 juta ekor, dari jumlah kebutuhan tersebut sekitar 1,5 juta - 2 juta ekor sapi atau setara 400 ribu ton daging sapi harus diimpor," kata Gita Wirjawan pada acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Palembang, Jumat.
Dijelaskannya, angka konsumsi daging sapi nasional setiap tahunnya mengalami peningkatan yakni dalam tiga tahun terakhir rata-rata mencapai 15 persen per tahun.
Meskipun dalam tiga tahun terakhir angka konsumsi daging trennya meningkat masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka konsumsi daging negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Angka konsumsi daging nasional sekarang ini mencapai 3 kg per orang per tahun, sedangkan Singapura dan Malaysia berkisar 10 -15 kg per orang per tahun," ujarnya.
Menurutnya, melihat tren angka konsumsi daging nasional terus mengalami peningkatan dan masih berada di bawah angka konsumsi negara tetangga, prospek bisnis sapi sangat cerah karena kebutuhan masyarakat diprediksi akan terus naik sehingga dibutuhkan sapi potong dalam jumlah banyak.
Kondisi prospek bisnis sapi yang sangat cerah tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengusaha nasional seperti yang tergabung dalam organisasi Kadin dengan membuka peternakan sapi secara besar-besaran, kata Menteri Perdagangan.
"Kebutuhan sapi pada 2014 diprediksi berkisar 3,5 juta - 4 juta ekor, dari jumlah kebutuhan tersebut sekitar 1,5 juta - 2 juta ekor sapi atau setara 400 ribu ton daging sapi harus diimpor," kata Gita Wirjawan pada acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang Indonesia (Kadin) di Palembang, Jumat.
Dijelaskannya, angka konsumsi daging sapi nasional setiap tahunnya mengalami peningkatan yakni dalam tiga tahun terakhir rata-rata mencapai 15 persen per tahun.
Meskipun dalam tiga tahun terakhir angka konsumsi daging trennya meningkat masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan angka konsumsi daging negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Angka konsumsi daging nasional sekarang ini mencapai 3 kg per orang per tahun, sedangkan Singapura dan Malaysia berkisar 10 -15 kg per orang per tahun," ujarnya.
Menurutnya, melihat tren angka konsumsi daging nasional terus mengalami peningkatan dan masih berada di bawah angka konsumsi negara tetangga, prospek bisnis sapi sangat cerah karena kebutuhan masyarakat diprediksi akan terus naik sehingga dibutuhkan sapi potong dalam jumlah banyak.
Kondisi prospek bisnis sapi yang sangat cerah tersebut, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pengusaha nasional seperti yang tergabung dalam organisasi Kadin dengan membuka peternakan sapi secara besar-besaran, kata Menteri Perdagangan.