Jakarta (ANTARA Sumsel) - Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung (Kejagung) sampai sekarang masih merumuskan sanksi hukuman disiplin terhadap "jaksa koboy", Marcos Panjaitan, yang mengintimidasi pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pertamina, Serpong dengan menunjukkan senjata api.
"Kita sedang merumuskan sanksi hukuman disiplin untuk Marcos," kata Pelaksana Tugas (plt) Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan Agung, Mahfud Manan di Jakarta, Selasa.
Dikatakan, pihaknya tidak akan segan-segan menjatuhkan sanksi berat kepada jaksa atau pegawai di lingkungan kejaksaan yang melakukan perbuatan tidak terpuji.
Sebelumnya, Kejagung menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas aksi "jaksa koboy", Marcos Panjaitan, yang mengintimidasi pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pertamina, Serpong dengan menunjukkan senjata api.
"Kejaksaan meminta maaf atas tindakan yang tidak pantas dilakukan oleh oknum jaksa MP terkait peristiwa yang terjadi di SPBU Pertamina Serpong," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Arimuladi.
Kejagung juga sekaligus meluruskan kejadian tersebut berdasarkan laporan dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tigaraksa, Tangerang dimana tempat berdinas jaksa tersebut, membenarkan adanya keributan antara karyawan SPBU dengan oknum jaksa MP.
Kejadian tersebut berawal dari istrinya yang bermaksud akan mengisi bensin, namun kendaraannya melalui jalur yang berlawanan.
"Kemudian salah satu karyawan SPBU menegur, hingga terjadi adu mulut," katanya.
Karena tidak menerima teguran itu, istrinya menelepon jaksa MP dan tiba di lokasi untuk mencari karyawan SPBU yang adu mulut dengan istrinya tersebut.
"Saat bertemu dengan karyawan SPBU itu, oknum jaksa mengeluarkan pistol mainan atau korek api yang diletakkan di atas meja kantor SPBU dan bukan menodongnya," katanya.
Setelah kejadian, kedua belah pihak telah saling memaafkan dan berdamai.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan peristiwa tersebut terjadi SPBU 34-153-17, Mekar Jaya Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (2/9) sekitar pukul 14.00 WIB.
Rikwanto menjelaskan kronologis kejadian berawal saat Priatna mengisi bahan bakar umum (SPBU) menegur istri Marcos Panjaitan, karena posisi kendaraannya salah.
"Pelapor (Priatna) meminta istri terlapor memutar kendaraan karena posisinya salah," kata Rikwanto.
Berita Terkait
Rumah Hervey Moeis digeledah kejagung, dua mobil mewah ikut disita
Sabtu, 20 April 2024 11:13 Wib
Hendri Zainudin ditahan kejaksaan
Selasa, 16 April 2024 17:39 Wib
Artis Sandra Dewi datangi Kejaksaan Agung untuk pemeriksaan sebagai saksi
Kamis, 4 April 2024 10:31 Wib
Kejagung geledah rumah Harvey Moeis suami Sandra Dewi terkait korupsi timah
Senin, 1 April 2024 15:37 Wib
Kejagung periksa saksi RBS dalam kasus korupsi timah
Senin, 1 April 2024 14:13 Wib
Terkait Kajati ke Arab Saudi, Kejati Sumbar berikan penjelasan
Minggu, 31 Maret 2024 10:12 Wib
Kejari OKU Sumsel bentuk 10 rumah restorative justice, tempat musyawarah dan perdamaian
Rabu, 20 Maret 2024 12:59 Wib
Kejaksaan geledah kantor Dinas Pendidikan Sumbar
Selasa, 19 Maret 2024 15:13 Wib