New York (ANTARA Sumsel) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi atau "mixed" terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor memilah-milah pernyataan-pernyataan terbaru dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen.
Yellen mengatakan pada Rabu dalam kesaksiannya kepada Komite Jasa Keuangan DPR AS bahwa bank-bank AS dalam kapitalisasi yang baik, tapi tetap ditantang oleh pendapatan bunga yang lemah, menurut laporan media.
Dia kemudian mengatakan bank sentral tidak memiliki "jadwal waktu yang pasti" untuk menaikkan suku bunga.
Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama manufaktur pada Agustus menurun 0,1 persen dan hampir tidak berubah pada 226,9 miliar dolar AS, kata Departemen Perdagangan. Para analis telah memperkirakan penurunan 1,9 persen.
Penurunan pesanan baru ini, yang turun dalam tiga dari empat bulan terakhir, menyusul peningkatan 3,6 persen pada Juli.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,02 persen menjadi 95,450 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro merosot menjadi 1,1212 dolar AS dari 1,1220 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris tinggal datar di 1,3015 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7686 dolar AS dari 0,7665 dolar AS.
Dolar dibeli 100,75 yen Jepang, lebih tinggi dari 100,32 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9713 franc Swiss dari 0,9708 franc Swiss, dan beringsut turun ke 1,3128 dolar Kanada dari 1,3218 dolar Kanada.
Berita Terkait
Kadin: CPO, batu bara dan durian paling besar diekspor RI ke China
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
BRIN sarankan petani mempercepat tanam padi
Jumat, 3 Mei 2024 13:26 Wib
Menko Luhut sebut pemerintah hitung subsidi BBM bioetanol
Jumat, 3 Mei 2024 13:17 Wib
Kilang Pertamina Plaju meraih penghargaan gold di WISCA
Jumat, 3 Mei 2024 10:46 Wib
Sumsel mengalami inflasi 0,43 persen pada April 2024
Jumat, 3 Mei 2024 2:15 Wib
UMKM binaan Pusri tampil di Fashion Show Kelana Wastra Indonesia 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:57 Wib