Pasca kebakaran, kantor kecamatan Buay Pemuka Peliung tetap layani masyarakat

id Pelayanan publik, peristiwa kebakaran, Kantor Kecamatan BPP, Polres OKU Timur

Pasca kebakaran, kantor kecamatan Buay Pemuka Peliung tetap layani masyarakat

Pjs Bupati OKU Timur Edwar Juliartha meninjau lokasi kebakaran Kantor Kecamatan BPP. (ANTARA/HO/Diskominfo)

Martapura (ANTARA) - Penjabat sementara Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, Edwar Juliartha memastikan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Buay Pemuka Peliung (BPP) tetap berjalan seperti biasa pasca-kebakaran di gedung tersebut.

"Seperti kita ketahui bersama Kantor Kecamatan BPP ini ludes terbakar pada Jumat (18/10) sekitar pukul 16.00 WIB," kata Pjs Bupati OKU Timur Edwar Juliartha di Martapura, Minggu.

Dia mengatakan, pihaknya telah meninjau gedung kantor kecamatan yang terbakar untuk memastikan barang ataupun fasilitas yang masih bisa dipakai.

"Melihat kondisi gedung semuanya habis terbakar, termasuk perabotan, alat rekam KTP, dan perangkat komputer. Kami berharap ada dokumen yang tersimpan secara elektronik," katanya.

Terkait pelayanan publik, Edwar menegaskan untuk sementara waktu layanan akan dipindahkan ke rumah dinas camat atau kantor desa.

"Pelayanan harus segera dilakukan, mengingat sebentar lagi akan menghadapi Pilkada serentak 2024," tegasnya.

Kapolsek Buay Pemuka Peliung, IPTU Wilson Hutahea menambahkan hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti serta keterangan dari saksi-saksi dan hasilnya nanti akan disimpulkan bersama Unit Inafis Polres OKU Timur," ujarnya.

Sebelumnya, kebakaran hebat menghanguskan satu unit bangunan Kantor Kecamatan Buay Pemuka Peliung yang terjadi pada Jumat (18/10) sekitar pukul 16.00 WIB.

Beruntung, dalam musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena saat kebakaran terjadi kondisi kantor sedang sepi.

Kobaran api berhasil dipadamkan setelah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan OKU Timur menerjunkan dua unit mobil tangki air dan satu unit mobil water supply sehingga api tidak menyebar luas ke permukiman penduduk di sekitar lokasi.