Kemendikbudristek jadikan digitalisasi solusi genjot mutu kampus di Indonesia
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadikan digitalisasi sebagai solusi untuk menggenjot kualitas pendidikan di kampus seluruh Indonesia.
“Kami harus mentransformasi pendidikan tinggi ke arah digitalisasi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris di sela Education USA di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia mengungkapkan kualitas pendidikan tinggi di Tanah Air berkaitan erat dengan akreditasi. Namun, lanjut dia, dari 4.356 institusi pendidikan tinggi, sebanyak 1.501 universitas di Tanah Air belum terakreditasi.
Ribuan institusi pendidikan itu memiliki sekitar 9,8 juta mahasiswa, 338 ribu dosen, dan 32 ribu program studi (prodi) di seluruh Indonesia. Namun, lanjutnya, hanya lima universitas di Tanah Air yang masuk peringkat top 500 universitas dunia.
Abdul menekankan kualitas merupakan salah satu dari tiga isu pendidikan tinggi Indonesia, selain akses dan kualitas lulusan yang terserap di dunia kerja.
“Kami harus mentransformasi pendidikan tinggi ke arah digitalisasi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Abdul Haris di sela Education USA di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Ia mengungkapkan kualitas pendidikan tinggi di Tanah Air berkaitan erat dengan akreditasi. Namun, lanjut dia, dari 4.356 institusi pendidikan tinggi, sebanyak 1.501 universitas di Tanah Air belum terakreditasi.
Ribuan institusi pendidikan itu memiliki sekitar 9,8 juta mahasiswa, 338 ribu dosen, dan 32 ribu program studi (prodi) di seluruh Indonesia. Namun, lanjutnya, hanya lima universitas di Tanah Air yang masuk peringkat top 500 universitas dunia.
Abdul menekankan kualitas merupakan salah satu dari tiga isu pendidikan tinggi Indonesia, selain akses dan kualitas lulusan yang terserap di dunia kerja.